TEMPO.CO, Jakarta - Irfan Bachdim gagal masuk tim utama klub Jepang, Consodale Sapporo, musim ini. Ia jarang diturunkan tim divisi II itu. Tapi kepercayaan diri pemain berdarah Belanda itu tak lantas turun saat diberi kesempatan tampil di tim nasional.
Irfan dipilih Alfred Riedl sebagai satu dari sebelas pemain utama yang menghadapi Malaysia di Solo, Selasa malam, 6 September 2016. Ia tampil menawan selama 71 menit dengan menyumbang satu gol dan satu assist. Lembaga penyedia statistik sepak bola nasional, Lab Bola, bahkan menempatkan gelandang ini sebagai pemain terbaik dalam laga yang dimenangi Indonesia dengan skor 3-0 itu. (Baca: Timnas Menang 3-0, Riedl: Malaysia di Luar Dugaan)
Irfan melakukan 19 operan, yang 15 di antaranya tepat sasaran. Persentase keberhasilan umpannya mencapai 78 persen. Ia juga mampu dua kali melakukan tendangan terarah ke gawang lawan, yang salah satunya berbuah gol. Selain itu, ia memberikan satu assist kepada Boaz Solossa, yang malam itu memborong dua gol.
Seusai laga, Irfan mengaku bangga bisa kembali menggunakan kostum timnas. "Saya sangat bangga bisa kembali ke timnas," katanya lewat akun Instagram-nya. "Tapi saya lebih bangga lagi dengan seluruh tim, terutama suporter! Saya tahu suporter Indonesia adalah yang terbaik di dunia, tapi melihatnya kembali di Solo sangat mengagumkan dan merupakan sebuah dorongan untuk seluruh tim dan memberi kita semangat."
Ia juga mengaku sudah berusaha bermain dengan sepenuh hati. "Terima kasih untuk semua dukungannya. Saya tidak hanya bermain dengan kaki saya, tapi juga dengan hati, dan saya akan selalu berjuang untuk negara yang saya cintai," ujarnya.
Irfan, bersama Andik Vermansyah yang juga bermain di luar negeri, kini sedang diincar Madura United. (Baca: Madura United Rayu Andik Vermansyah dan Irfan Bachdim)
NURDIN