TEMPO.CO, Jakarta - Paul Pogba mendapat banyak kritikan setelah tampil tak mengesankan saat Manchester United dikalahkan Manchester City 2-1 pada derby Liga Primer Inggris, Sabtu lalu. Gelandang asal Prancis itu dinilai gagal membuktikan diri sebagai pemain termahal dunia.
Jamie Carragher, mantan pemain Liverpool yang kini jadi analis sepak bola, menilai performa Pogba di laga derby itu seperti anak sekolah yang tengah bermain di halaman. "Dia tampil tak disiplin. Ia seperti anak di halaman sekolah, berlari ke mana dia suka dan melakukan apa yang dia suka," katanya.
Menurut Carragher, permainan Pogba seperti itu membuat Marouane Fellaini, rekannya di lini tengah MU, harus bekerja lebih keras. "Ia selalu ditinggal sendirian oleh Pogba. Apakah ia gagal memainkan perannya atau memang Jose Mourinho memberinya lisensi untuk bermain bebas ke depan," ujarnya.
Kritikan juga dikemukakan Eamon Dunphy, mantan pemain Irlandia yang kini jadi komentator. Melihat performa Pogba di derby Manchester, ia justru mempertanyakan keputusan MU untuk kembali membawa pulang pemain itu dari Juventus.
"Untuk 100 juta pound, ia benar-benar tidak ada apa-apanya. Ia juga tak punya posisi yang jelas," kata analis di televisi RTE itu. "Alex Ferguson benar untuk melepasnya pergi. Melihatnya, saya seperti menyaksikan seorang pemain yang tengah mengalami hari yang buruk," kata dia. "Ia tak melakukan segalanya dengan cukup baik dan tak memiliki otak sepak bola. Ia salah posisi sepanjang waktu. Saya pikir ia akan jadi kegagalan spektakuler."
Komentator televisi lainnya, Alan Cawley, melukiskan permainan Pogba seperti ayam tanpa kepala.
MIRROR | SKY SPORT | NS