TEMPO.CO, Jakarta - Akhir pekan yang tidak saja sibuk tapi juga berat akan dijalani Frank De Boer, pelatih Inter Milan. Setelah dikalahkan Sparta Prague dalam ajang Liga Europa dengan skor telak 1-3, pada Senin dinihari, 3 Oktober 2016, dia harus membawa pasukannya ke Stadion Olympic, Roma, untuk menghadapi AS Roma dalam laga lanjutan Liga Italia.
Berat tentu saja. Di Praha, dia mengaku teramat kecewa dengan penampilan para pemainnya yang disebutnya bermain dengan mental yang buruk.
“Kami terlalu banyak memberikan bola kepada lawan,” katanya. “Di babak kedua, kami lebih baik. Tapi tetap saja, ini bukan permainan dari Inter Milan yang saya ingin saksikan.”
Kekalahan ini menjadi episode baru yang melelahkannya. De Boer mengakui, sepak bola Italia memang berbeda dengan yang dijalaninya selama di klub Ajax. Itu sebabnya, dia sempat mengatakan perlu waktu yang tidak sebentar untuk menerapkan filosofi sepak bolanya di klub barunya ini.
Hasilnya bagus. Salah satunya ketika mengalahkan juara bertahan Juventus 2-1. “Para pemain memahami filosofi sepak bola kami,” ucapnya.
Tak hanya De Boer yang senang. Semua pendukung bergembira atas kemenangan itu. Tak terkecuali, bekas presiden klub itu, Massimo Moratti. “De Boer luar biasa. Dia pantas pegang Inter karena telah menunjukkan kerendahan hati dan profesionalisme,” ujarnya.
Kemenangan itu sempat membuat kecaman terhadapnya reda. Sebelumnya, karena mencetak perjalanan buruk, dia pun kena rumor pemecatan. Namun di Praha, petaka kembali datang.
Kekalahan ini tentu akan membuatnya harus bekerja ekstra mempersiapkan laga melawan AS Roma. Kalau hasilnya buruk, bukan mustahil rumor pemecatan akan kembali datang.
Berbeda dengan yang Inter rasakan, lawannya justru tengah berada dalam euforia kemenangan. Dalam pertandingan Liga Europa, Roma menang besar atas klub asal Rumania, Astra Giurgiu. Tak tanggung-tanggung, Roma unggul empat gol tanpa mampu dibalas tim tamu.
Francesco Totti, yang Selasa lalu genap berulang tahun ke-40, menjadi bintang. Dia mencetak tiga assist. “Saya merasa lebih hebat dibanding saat berusia 25 tahun,” tuturnya seusai pertandingan.
Kemenangan besar tak pelak menjadi suntikan semangat yang luar biasa bagi Totti cs untuk memenangi pertandingan besar ini. Dengan meraih 3 poin, Roma bisa beranjak mengangkangi Inter, yang tepat berada di atasnya, dengan perolehan 11 poin atau 1 poin lebih unggul atas klub yang bermarkas di Milan, Italia, tersebut.
Dan yang harus diperhatikan tentu saja, sang kapten Francesco Totti—yang kini berada dalam penampilan puncaknya. “Inilah penampilan yang diinginkan pendukung, pelatih, dan kami sebagai pemain,” dia mengomentari pertandingan Jumat dinihari lalu itu. “Kami adalah tim yang kuat dan bersatu.”
FOOTBALL ITALIA | GOAL | IRFAN