TEMPO.CO, Jakarta - Alvaro Morata, yang pernah bermain di Juventus, adalah pemain yang paling paham bukan hanya tentang sepak bola Italia, tapi juga rumput yang ada di Stadium Juventus, Turin. Namun, untuk menghadapi Italia di babak kualifikasi Piala Dunia Grup G, dinihari nanti, mulai pukul 01.45 WIB, pelatih Spanyol Julen Lopetegui lebih memilih Diego Costa sebagai ujung tombak.
Setidaknya hal itu terlihat dalam latihan yang digelar Lopetegui dalam latihan terakhir La Roja—julukan Spanyol, Selasa lalu. Dalam simulasi latihan itu, pelatih berumur 50 tahun itu memasang formasi yang tak jauh beda dengan saat menjalani laga persahabatan melawan Belgia, bulan lalu.
Tapi ada yang berubah. Tak hanya Thiago yang diganti Iniesta, Lopetegui juga menarik Morata dan menggantinya dengan Diego Costa. Menghadapi pasukan Giampiero Ventura, dia memang tak mau main-main. Dia harus siap betul dengan strategi yang diterapkan Italia.
Sejauh ini, taktik yang sudah dikantongi Lopetegui adalah menerapkan permainan dengan pressing ketat sejak peluit berbunyi. Terlebih pada tiga pemain gelandang di tengah dan tiga bek, yakni Bonucci, Barzagli, dan Ogbonna. Nah, untuk urusan yang terakhir, dia mempercayakannya kepada Diego Costa. Tandemnya kemungkinan besar adalah pemain Sevilla, Vitolo.
Si brengos nan brangasan ini sudah terbukti hebat dalam soal menjahili para pemain belakang. Dengan gaya permainannya yang agresif plus provokatif, dia sering membuat permainan lawan menjadi kacau. Bahkan tak jarang bek lawan pun terpancing ulah-ulahnya.
Harapan lainnya, tentu saja Costa bisa mencetak gol seperti yang dilakukannya ke gawang Liechtenstein, di pertandingan pertama di babak kualifikasi ini. “Diego Costa adalah pemain luar biasa, dan dia menunjukkannya dengan baik,” kata Lopetegui saat mengalahkan Liechtenstein.
Keinginan yang tak berlebihan sepertinya. Maklum, kini eks pemain Atletico Madrid itu sedang dalam keadaan haus gol. Di Liga Primer, bersama Chelsea dia telah membuktikannya. Koleksi gol mencapai 6, dan hal itu menjadikannya sebagai pemuncak pencetak gol terbanyak hingga pekan ke-7 ini.
Costa pun bersemangat luar biasa. Baginya, penampilannya bersama timnas Spanyol tidak hanya membalas kerinduannya setelah tak pernah dipanggil pelatih lama Vicente Del Bosque menyusul penampilan buruknya di Piala Dunia 2014, tapi juga menunjukkan bahwa dia belumlah habis.
Selain itu, seperti para pemain lainnya, meski tak ikut bermain, mereka ingin membalaskan kekalahan di Piala Eropa lalu, yang membuat mereka tersingkir di babak 16 besar. Mereka pulang setelah dipukul dengan skor 2-0.
Sebaliknya, bagi Italia, kemenangan itu terasa sangat manis. Bahkan, menurut Leonardo Bonucci, mereka ingin mengulanginya di depan publiknya sendiri. “Kalau ingat pertandingan itu, saya selalu bersemangat,” katanya.
“Selalu menjadi memotivasi kami.”
AS | SKYSPORTS | IRFAN