TEMPO.CO, Makassar - Salah satu calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erwin Aksa, mengatakan tidak mempersoalkan lokasi pelaksanaan kongres. Menurut dia, lokasi kongres tidak menjadi substansi dalam pemilihan ketua nanti.
"Yang penting pemilik suara sudah tahu siapa yang layak dipilih," kata Erwin di Makassar, Ahad, 16 Oktober 2016.
Baca:
Kongres PSSI Batal di Makassar, Agum Gumelar Kecewa
PSSI Siap Ganti Kerugian Panitia Lokal Kongres di Makassar
Polemik Kongres PSSI, Hinca: Ini Pertama Kali di Dunia
Erwin tiba-tiba muncul di rumah jabatan Gubernur Syahrul Yasin Limpo. Dia tiba setelah Syahrul baru saja menggelar pertemuan dengan Ketua Komite Pemilihan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar.
Erwin mengatakan kongres di Jakarta atau di mana pun tidak menjadi kendala. Apalagi, kata dia, pemindahan lokasi kongres telah melalui mekanisme organisasi. "Saya dulu terpilih Ketua HIPMI saat kongres di Bali. Jadi soal tempat tidak masalah," ujarnya.
Chief Executive Officer (CEO) Bosowa Group itu menyatakan kongres hanyalah proses untuk memilih ketua umum. Dia menilai yang paling berat nantinya adalah memimpin organisasi sepak bola nasional itu. "Apalagi kondisi sepak bola kita dalam situasi terpuruk," kata Erwin.
Dia mengatakan pemilik suara telah mengetahui dengan jelas mana kandidat yang sanggup dan mampu memimpin PSSI. Erwin berpendapat bahwa PSSI harus diurus orang yang berdedikasi tinggi dan memiliki komitmen serius. "PSSI tidak bisa dikelola sambil menyambi. Ini butuh orang yang bisa mengorbankan waktu dan fokus," tuturnya.
Strategi menggalang suara, kata Erwin, akan terus dilakukan. Dia mengatakan tidak ada perubahan strategi untuk meraih dukungan. "Ibarat bermain bola, kondisi saat ini memasuki perpanjangan waktu," kelakar Erwin.
Kongres PSSI yang semula dijadwalkan pada 17 Oktober di Makassar akhirnya dibatalkan. Berdasarkan instruksi FIFA, kongres PSSI baru bisa digelar pada 10 November di Jakarta.
CEO PT Persaudaraan Sepak Bola Makassar Munafri Arifuddin menyatakan seharusnya lokasi kongres tidak dipermasalahkan. Menurut dia, hal teknis seperti ini seharusnya tidak terjadi.
Munafri mengatakan setiap kandidat ketua umum harus meyakinkan semua pemilik suara. Dia mengatakan PSSI membutuhkan figur yang cakap dan berpengalaman mengelola manajemen organisasi sepak bola. "Dan Pak Erwin punya itu. Kami dukung penuh," ucap Munafri.
ABDUL RAHMAN