TEMPO.CO, Jakarta - Suatu kali Jose Mourinho menanggapi Pep Guardiola, rival sepanjang kariernya. Menurut Mou, sesungguhnya Pep tidak menikmati pekerjaannya sebagai manajer. Buktinya adalah rambut-rambut Pep yang rontok habis.
“Ketika Anda menikmati apa pun yang Anda lakukan, rambut Anda tidak akan rontok dan Guardiola botak karena dia tidak menikmati sepak bola,” katanya.
Tak ada respons dari Pep soal itu. Tapi Pep selalu menjawab dengan hasil di lapangan. Termasuk, yang paling segar, yang terjadi di Etihad, dinihari kemarin, di ajang Liga Champions. City melibas Barcelona—tim terbaik di dunia saat ini—dengan skor telak 3-1.
Mou? The Special One ini malah didera banyak masalah. Alih-alih memberikan hasil di lapangan, dalam sepekan ini dia kena dua kali hukuman tak boleh berada di lapangan akibat mengomentari kepemimpinan wasit di lapangan.
Terakhir, dia kesal karena wasit tak memberikan hadiah penalti saat Matteo Darmian dijatuhkan di kotak penalti Burnley. Dia terancam akan kehilangan kesempatan mendampingi klubnya saat bertanding, salah satunya saat melawan Arsenal—yang ditangani Arsene Wenger, yang juga sering dikomentarinya dengan kata-kata miring.
Mou pastinya sadar betul bukan persoalan wasit yang jadi biang kegagalannya memetik kemenangan. Tapi performa timnya yang tak jua beranjak membaik.
Sampai saat ini, di papan klasemen sementara, Manchester United—tim asuhannya—hanya berada di posisi ke-8. Yang agak lumayan, posisi mereka di Liga Europa yang berada di puncak klasemen Grup A.
Namun hal itu bukan jaminan mereka akan bertahan lebih lama. Dinihari nanti, Mou akan memimpin pasukannya bertanding melawan Fenerbahce—yang dikalahkan dengan skor 4-1, dua pekan lalu di Old Trafford.
Masalahnya, kini pasukannya banyak kehilangan pemain akibat cedera. Di posisi palang pintu, Mou kehilangan Eric Baily dan juga Chris Smalling. Pun dengan bek kiri, Anthony Valencia. Dengan stok yang minim dia harus putar otak karena di akhir pekan harus menghadapi Swansea di Liga Primer.
Ditambah lagi, Mou tidak bisa memasang pemain-pemain yang sudah dicoret dari skuadnya ke Liga Europa ini. Salah satunya, karena ulahnya, adalah Bastian Schweinsteiger, yang sempat ikut berlatih bersama tim inti, beberapa hari lalu.
Pemain lainnya, Henrikh Mkhitaryan—yang dibeli dari Borussia Dortmund dengan harga 26 juta pound sterling—belum ketahuan nasibnya. Apakah dia akan dipasang dalam pertandingan ini, hanya Mou yang tahu.
Yang jelas, lagi-lagi dari mulutnya, dia pernah mengkritik pemain itu yang disebutnya bermain buruk saat bermain melawan Manchester City di Liga Primer.
Laga melawan Fenerbahce tidak akan menjadi mudah. Seperti yang dijanjikan para suporter klub itu, Manchester United akan menghadapi pertandingan layaknya di neraka.
Sebaliknya, klub asal Turki ini siap menjamu United dengan rasa percaya diri yang besar. Akhir pekan lalu, mereka baru saja menggunduli Karabukspor dengan skor 5-0.
Mou seharusnya mengunci mulut, berhenti bicara, dan menyiapkan skuad terbaiknya untuk menyelamatkan tim dan, tentu saja, posisinya sebagai manajer.
DAILYMAIL | BBC | MANUTD.COM | IRFAN B