Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

De Boer Hanya 85 Hari di Inter Milan, Apa yang Salah?

image-gnews
Pelatih Inter Milan, Frank de Boer. AP/Petr David Josek
Pelatih Inter Milan, Frank de Boer. AP/Petr David Josek
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada latihan pada Selasa pagi lalu itu. Frank de Boer, sang manajer, datang ke tempat latihan bukan untuk menggojlok pemainnya dalam rangka persiapan menghadapi Southampton di Liga Europa, besok, melainkan untuk pamit kepada para pemainnya dan staf klub tersebut.

Duka di hari Selasa, itulah yang dialami pelatih asal Belanda tersebut. Semua terjadi begitu saja. Pada hari itu, dia dipecat oleh Inter Milan. Klub itu baru resmi mengumumkan bahwa di antara mereka tak ada lagi ikatan kerja siang harinya. “Klub berterima kasih kepada Frank de Boer.”

Seumur jagung, kata orang. Itulah yang terjadi. De Boer hanya 85 hari berada di San Siro. Kekalahan 0-1 oleh Sampdoria menjadi pemicunya. Padahal, sebelum pertandingan itu digelar, media Italia menyebutkan bahwa klub sepenuhnya mendukung De Boer, yang memang memulai kompetisi dengan performa turun-naik dan ramai diterpa gosip pemecatan.

Kekalahan pada akhir pekan lalu itu membuat posisi Inter gawat. Mereka berada di posisi ke-12 dalam klasemen sementara. Jarak dengan pemuncak, yakni Juventus, teramat jauh: 13 poin. Sebaliknya, dengan penghuni dasar klasemen, yaitu klub promosi Crotone, jaraknya hanya 9 poin.

Baca: Inter Milan Pecat Frank de Boer, Siapa Calon Penggantinya?

De Boer juga punya dosa lainnya. Posisi Inter Milan di Liga Europa berada di dasar klasemen, di bawah Sparta Praha, Southampton, dan klub tidak terkenal dari Israel, Hapoel Be’er Sheva. Total, sejak Agustus menangani Inter, dia hanya memberikan lima kemenangan dari 14 laga yang dimainkan.  

Pemilik baru klub ini, yakni Grup Suning dari Cina, tak punya stok kesabaran yang berlimpah. Akibatnya, De Boer harus dipecat. Persis pada awal November, perjalanan De Boer usai.

Waktu memang cepat berjalan di San Siro. De Boer menjadi pelatih kedelapan yang dipecat klub itu sejak Jose Mourinho memenangi treble pada 2010.

Cara pemecatannya pun tak elok. Menurut media di Italia, keputusan pemberhentian itu disampaikan lewat pembicaraan di telepon. "Sungguh memalukan bila semuanya berakhir dengan cara seperti ini,” demikian De Boer menulis di akun Instagram-nya.  

Waktu, itulah yang akhirnya menjadi masalah buat De Boer. Berkali-kali, saat dicemooh atas perolehan yang buruk dalam berbagai pertandingan, dia meminta agar diberi waktu yang cukup dari siapa pun yang menginginkan Inter menang. “Untuk mendapat kemajuan, saya membutuhkan waktu lebih banyak,” katanya.

Tentu tak adil buat De Boer. Saat mengiyakan tawaran melatih, dia menuruti kemauan Inter—yang diburu waktu lantaran baru saja kehilangan Roberto Mancini karena tak mau lagi menangani klub belang hitam-biru ini.

Kala itu, De Boer sendiri tengah kacau. Setelah gagal mempersembahkan gelar kelima untuk Ajax di Eredivisie, yang ditentukan pada saat-saat akhir, sebenarnya bekas pemain Barcelona itu ingin mengambil cuti dari segala kegiatan sepak bola, seperti yang pernah dilakukan Pep Guardiola saat berhenti menangani Barcelona. Tujuannya, dia ingin belajar tentang sepak bola dan kepelatihan dari manajer lainnya.  

Baca: Alasan Mourinho Akhiri Masa Pengasingan Schweinsteiger

Masalah tentu ada. De Boer disebut-sebut akan pergi ke Inggris untuk menangani Everton, tapi ternyata gagal. Pelatih Belanda lainnya, Ronald Koeman, lebih dulu memperoleh job itu. Adapun Southampton, yang ditinggal Koeman, lebih memilih Claude Puel, pelatih asal Prancis yang sebelumnya menangani Nice. Klub yang disebut tertarik memakai jasanya adalah Swansea.

Namun ternyata dia mengambil jalan berbelok. Akhirnya, dia pun menerima pinangan Inter dengan masa kontrak tiga tahun. Bukan pekerjaan yang mudah. De Boer hanya punya waktu sekitar dua pekan untuk mempersiapkan perjalanannya di Seri A.

Waktu yang sempit masih berpihak kepadanya. Dia berhasil membawa beberapa pemain baru, seperti Joao Mario, Gabriel Barbosa, Antonio Candreva, dan pemain yang sebelumnya berstatus pinjaman: Stevan Jovetic. Sebelumnya, dia punya pemain bagus seperti Geoffrey Kondogbia, Ivan Perisic, dan Miranda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

De Boer boleh dibilang hijau. Dia hanya punya pengalaman menangani Ajax sebelum pergi ke Italia. Namun dia berhasil mengatasi tekanan dan menjanjikan sebuah perjalanan baru yang menyenangkan untuk pendukung klub.

Sebuah tim dambaan yang penuh dengan daya serang plus energi yang tak pernah habis, persis seperti Ajax. Kultur baru sepak bola dari klub yang telah melahirkan permainan yang menarik ditawarkan oleh De Boer.

Baca: Bale Cetak Gol Tercepat, Real Madrid Ditahan Legia 3-3

Namun rupanya De Boer lupa. Kultur Ajax tidak mudah diterapkan di San Siro. Malah, ini yang berbalik menjadi membahayakan. Dalam pertandingan awal, pasukan barunya itu malah takluk melawan Chievo: dua gol tanpa mampu membalas.  

Selanjutnya, bisa ditebak, kultur baru ini malah menambah laju penurunan penampilan mereka. Meski mereka sempat menaklukkan sang juara Juventus dengan skor 2-1, rangkaian kekalahan terutama oleh Atalanta dan Sampdoria menjadi faktor kuat bagi klub untuk memutuskan menutup perjalanannya di Italia.  

Pelatih berumur 46 tahun itu disebut sebagai salah satu produk terbaik dari sepak bola Belanda setelah era Johan Cruyff dan Louis van Gaal. Dia dianggap sebagai pelatih yang memiliki filosofi sepak bola khas Belanda yang atraktif. Terbukti, dialah satu-satunya pelatih di Liga Belanda yang sanggup merebut gelar juara liga itu empat musim berturut-turut.

Mendadak sontak, namanya pun harum. Tottenham Hotspur pernah meliriknya sebelum menjatuhkan pilihan pada Mauricio Pochettino. Pun demikian dengan Liverpool saat mencari pelatih sebelum menunjuk Brendan Rodgers menjadi bos di Anfield. Bahkan dia juga disebut-sebut sebagai pelatih yang pantas menangani Barcelona pada masa yang akan datang.  

Baca: Mourinho Didenda dan Dilarang Dampingi MU dalam Satu Laga  

Namun, di Italia, dia seperti pemeo layu sebelum berkembang. Di ranah sepak bola yang berbeda dengan di negerinya, karier cemerlangnya mendadak redup. Kariernya yang mengkilap dalam empat musim pertama bersama Ajax bukanlah bekal yang cukup untuk mencoba peruntungan di liga lainnya.  

De Boer boleh saja dianggap gagal oleh Inter. Namun bukan berarti tawaran yang datang kepadanya akan hilang. Media di Inggris menyebutkan pemecatan ini tak lain menjadi alarm bagi klub-klub di negeri itu untuk segera mengajaknya bergabung.

Panggilan melalui telepon akan berdatangan, bukan mustahil. Apa yang seharusnya dilakukan De Boer untuk menghadapi itu? Sekarang bukan waktu yang tepat baginya.

Bagaimanapun, panggilan untuk berbicara tentang masa depannya tak mudah dijawab sekarang. De Boer perlu memutar kembali waktu ke belakang. Melihat kembali rencana dan peristiwa yang terjadi selama beberapa bulan terakhir, tepatnya sebelum tawaran melatih Inter Milan datang, yakni mengambil cuti.

Seperti yang pernah diucapkannya, lebih baik dia belajar banyak kepada pelatih lain dan tak mengulangi kekeliruannya melatih klub yang tak sejalan dengan ide-idenya, juga filosofi sepak bola yang diinginkannya.  

BBC|GOAL|DAILYMAIL | IRFAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klasemen Liga Italia Pekan Ke-32: Inter Milan Ditahan Cagliari 2-2, Butuh 2 Kemenangan Lagi untuk Juara

3 hari lalu

Inter Milan. REUTERS/Claudia Greco
Klasemen Liga Italia Pekan Ke-32: Inter Milan Ditahan Cagliari 2-2, Butuh 2 Kemenangan Lagi untuk Juara

Inter Milan masih perlu dua kemenangan lagi untuk mengunci gelar scudetto setelah ditahan imbang Cagliari 2-2 pada pekan ke-32 Liga Italia.


Bursa Transfer: Ciro Immobile Bisa Tinggalkan Lazio dan Bergabung dengan Napoli

4 hari lalu

Pemain Lazio, Ciro Immobile. REUTERS/Alberto Lingria
Bursa Transfer: Ciro Immobile Bisa Tinggalkan Lazio dan Bergabung dengan Napoli

Kapten Lazio, Ciro Immobile, disebutkan bisa pindah ke Napoli pada bursa transfer musim panas nanti.


Profil Emilio Audero Mulyadi, Pemain Keturunan Indonesia yang Bertemu Ketua Umum PSSI Erick Thohir

5 hari lalu

Emilio Audero Mulyadi. FOTO/Instagram
Profil Emilio Audero Mulyadi, Pemain Keturunan Indonesia yang Bertemu Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Kabar naturalisasi Emilio Audero Mulyadi kembali mencuat usai bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.


Prediksi Torino vs Juventus di Liga Italia Malam Ini: Jadwal, H2H, Kondisi Tim Terkini, Perkiraan Formasi

5 hari lalu

Para pemain Juventus merayakan kemenangan mereka atas Lazio dalam laga leg pertama semifinal Coppa Italia di Allianz Stadium, Italia, 2 April 2024. REUTERS/Massimo Pinca
Prediksi Torino vs Juventus di Liga Italia Malam Ini: Jadwal, H2H, Kondisi Tim Terkini, Perkiraan Formasi

Juventus akan menjalani laga besar melawan tim sekota, Torino, oada pekan ke-32 Liga Italia Serie A di Stadioin Olimpico.


Ketua Umum PSSI Erick Thohir Bertemu Emil Audero Mulyadi, Tanda Bakal Dinaturalisasi?

5 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan penjaga gawang Inter Milan Emil Audero. Sumber Instagram @erickthohir.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir Bertemu Emil Audero Mulyadi, Tanda Bakal Dinaturalisasi?

Pertemuan Erick Thohir dan Emil Audero bertemu. Bagaimana riuh pecinta sepak bola Tanah Air di media sosial?


Hasil Liga Italia: Inter Milan Kalahkan Udinese 2-1, Butuh 2 Kemenangan Lagi untuk Juara

9 hari lalu

Inter Milan. REUTERS/Claudia Greco
Hasil Liga Italia: Inter Milan Kalahkan Udinese 2-1, Butuh 2 Kemenangan Lagi untuk Juara

Gol Davide Frattesi pada menit-menit terakhir mengantarkan Inter Milan menaklukkan Udinese 2-1 pada pertandingan Liga Italia.


Berita Bursa Transfer Liga Italia: Juventus Incar Victor Boniface, Siap Jual Dusan Vlahovic

10 hari lalu

Pemain Juventus, Dusan Vlahovic. REUTERS/Massimo Pinca
Berita Bursa Transfer Liga Italia: Juventus Incar Victor Boniface, Siap Jual Dusan Vlahovic

Klub Liga Italia Juventus dilaporkan siap memboyong pemain sayap Victor Boniface dari Bayer Leverkusen.


Allegri: Juventus Bekerja Keras untuk Bersaing di Liga Italia

10 hari lalu

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri. REUTERS/Jennifer Lorenzini
Allegri: Juventus Bekerja Keras untuk Bersaing di Liga Italia

Pelatih Juventus Massimiliano Allegri menyebut timnya bekerja keras untuk terus bersaing di Liga Italia atau Serie A.


Pemain timnas Indonesia Jay Idzes Main Penuh, Venezia Ditahan Ascoli 0-0 di Serie B Liga Italia

10 hari lalu

Jay Idzes. (Instagram/@jayidzes)
Pemain timnas Indonesia Jay Idzes Main Penuh, Venezia Ditahan Ascoli 0-0 di Serie B Liga Italia

Pemain timnas Indonesia Jay Idzes main penuh saat Venezia bermain 0-0 dengan Ascoli dalam lanjutan Serie B Liga Italia.


Hasil Liga Italia Pekan Ke-31: Juventus Kalahkan Fiorentina 1-0, Gol Federico Gatti Jadi Pembeda

10 hari lalu

Pemain Juventus, Federico Gatti merayakan kemenangan. REUTERS/Daniele Mascolo
Hasil Liga Italia Pekan Ke-31: Juventus Kalahkan Fiorentina 1-0, Gol Federico Gatti Jadi Pembeda

Pemain bertahan Federico Gatti mengantar Juventus menang 1-0 atas Fiorentina pada pertandingan Liga Italia.