TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator pendukung Persebaya Surabaya (Bonek), Oasis, mengatakan kedatangan mereka mengikuti Kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 10 November 2016, untuk meminta timnya diakui oleh pemerintah.
“Kami ingin Persebaya diakui, jangan sampai kami dizalimi,” kata dia kepada Tempo di Stasiun Pasar Senen Jakarta, Rabu, 9 November 2016.
Ratusan Bonek hari ini tiba di Jakarta. Mereka tiba di Stasiun Pasar Senen dua gelombang. Rombongan pertama berjumlah seratusan lebih yang tiba pukul 08.30. Sementara rombongan kedua berjumlah sekitar 200 orang tiba pukul 18.00.
Ratusan Bonek tersebut datang mengenakan pakaian dominasi warna hijau. Mereka terlihat masih berusia belasan tahun. Mayoritas dari mereka tidak membawa tas maupun bekal selama berada di Jakarta. Bahkan beberapa dari mereka mengenakan celana pendek tanpa alas kaki.
Oasis mengatakan, 200 Bonek yang datang sore ini berasal dari Kuningan Jawa Barat, Indramayu, dan Surabaya. Mereka berkumpul di Cikampek untuk selanjutnya menuju Pasar Senen. “Kami dibantu Polsek Cikampek biayanya,” kata dia.
Kapolsek Senen Jakarta Pusat Komisaris Indra Tarigan mengatakan seluruh Bonek yang datang akan dibawa ke Stadion Tugu, Koja, Jakarta Utara untuk transit. Pihaknya juga telah menggeledah ratusan Bonek yang tiba pada gelombang pertama pagi tadi. Dari penggeledahan itu ditemukan dua benda berbahaya yaitu klewang dan gir. “Dua orang yang membawa itu sekarang ditahan di Polres,” kata dia.
Ratusan Bonek berencana mengikuti kegiatan kongres seharian besok. Oasis berujar, rombongan rencana akan kembali ke daerah masing-masing pada 11 November 2016, setelah Kongres selesai.
Oasis mengaku bertanggung jawab untuk tetap menjaga keamanan selama di Jakarta. Untuk rombongan kedua ini, ada 4 bus yang disiapkan untuk membawa mereka ke Stadion Tugu. Mereka pun mulai berangkat ke Jakarta Utara sambil menyanyikan yel-yel sebagai pendukung Persebaya.
DANANG FIRMANTO