TEMPO.CO, Jakarta - Status tim Persebaya 1927 batal disahkan pada Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Kamis, 10 November 2016, meski sebelumnya sudah mendapatkan jaminan dari anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Tony Aprilani. Status tim kebanggaan masyarakat Surabaya ini baru akan dibahas oleh kepengurusan induk organisasi sepak bola Indonesia yang baru terpilih pada kongres ini.
Tidak hanya Persebaya saja yang kasusnya belum terselesaikan di kongres yang dihadiri perwakilan FIFA dan AFC tersebut. Arema Indonesia, Persewangi Banyuwangi, dan Lampung FC juga mengalami hal serupa.
Belum tuntasnya kasus ini membuat perwakilan suporter fanatik Persebaya atau lebih dikenal Bonek yang kebetulan hadir di lokasi Kongres PSSI bereaksi. Bahkan Presidium Bonek Andi Peci berteriak lantang karena tidak puas dengan keputusan itu.
"Ini pertimbangan kami hadir di sini karena ada janji. Tapi apa kenyataannya. Mereka mengingkari janji. Akan dibawa ke mana sepak bola Indonesia?" kata Andi Peci dengan lantang.
Menurut Andi, Exco PSSI sebelumnya telah menjanjikan bahwa Persebaya akan disahkan dan dipulihkan hak-haknya. Namun kenyataannya bertolak belakang. Untuk itu, pihaknya akan terus memperjuangkan. "Kita tidak akan mundur. Kami akan terus memperjuangkan. Kami akan bergerak," katanya dengan tegas.
Sementara itu, perwakilan manajemen Persebaya 1927, Kardi Suwito, menuturkan pihaknya tidak puas dengan hasil Kongres PSSI. Apalagi pihaknya telah diundang di kongres itu dengan status sebagai peninjau.
Seharusnya, ucap dia, Persebaya duduk sebagai pemilik suara, tapi dengan nama yang berbeda, yaitu Bhayangkara United. Untuk itu, pihaknya juga akan meminta kejelasan kepada PSSI terkait dengan hal tersebut.
ANTARA
Baca:
Adakah Indikasi Politik Uang di Kongres PSSI? Ini Temuan SOS
Ibrahimovic Optimistis Antar Man United Juara Liga Inggris
Trio RPM Liverpool Vs Trio HCR Chelsea, Mana Lebih Tajam?