TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi akan menghadapi ujian terpenting dalam kariernya sebagai pemain tim nasional sepak bola Argentina di Stadion San Juan del Bicentenario, San Juan, Rabu, 16 November 2016. Hari itu, sebagai kapten tim, Messi akan memimpin rekan-rekannya di tim nasional menghadapi tim tamu Kolombia dalam pertandingan lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan atau CONMEBOL.
Messi dan kawan-kawan harus menebus kekalahan mereka yang menyakitkan 0-3 oleh Brasil dalam pertandingan sebelumnya. Sebab, bila kalah lagi, Argentina semakin terancam gagal tampil di Piala Dunia untuk pertama kali sejak 1970.
“Kami perlu mengubah mental bertanding kami,” kata Messi setelah kalah oleh Brasil di Stadion Mineirao, Belo Horizonte, pada Kamis pekan lalu. “Jika mentalmu tidak kuat, kaki tidak akan merespons.”
“Kami punya waktu beberapa hari untuk melupakan pertandingan ini dan bersiap untuk pertandingan berikutnya. Tapi kami akan tampil berbeda sejak sekarang,” ujar bintang klub Barcelona ini.
Setelah gagal meraih kemenangan dalam empat pertandingan kualifikasi, Argentina masih beruntung hanya ketinggalan 1 poin oleh peringkat kelima Cile dan urutan keempat Ekuador dari sepuluh tim yang masing-masing sudah bertanding sebelas kali di zona CONMEBOL.
Posisi keempat adalah jatah terakhir untuk lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia. Sedangkan peraih urutan kelima nantinya akan tampil dalam babak playoff melawan tim dari zona lain.
Namun Ekuador bisa membuat Argentina tidak dapat memanfaatkan keuntungannya ini dan tersingkir untuk pertama kali sejak 20 tahun terakhir.
Sebab, Ekuador memiliki keuntungan yang lain, yaitu menjamu lawan di daerah ketinggian 10 ribu kaki di atas permukaan laut atau tepat di bawah batas yang dapat diterima Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Para tim tamu akan cepat kehabisan napas saat melawan Ekuador.
Itu sebabnya, sejak pertandingan Rabu mendatang di San Juan del Bicentenari, Argentina tidak boleh kehilangan angka penuh (3 poin) lagi. Kemenangan menjadi “harga mati” buat Messi dan kawan-kawan.
Bagi Messi, kualifikasi ini memang pertaruhan terakhir untuk menyelamatkan reputasinya bersama tim nasional. Penyerang yang begitu gemilang di klub Barcelona ini sudah berusia 29 tahun dan sudah pernah memutuskan pensiun setelah gagal membawa Argentina menjuarai Piala Amerika Selatan tahun lalu.
Kemungkinan besar kualifikasi Piala Dunia 2018 adalah kesempatan terakhir buat Messi untuk menyejajarkan dirinya dengan sang senior, Diego Armando Maradona.
Messi sudah bergelimang trofi juara lokal dan internasional bersama Barcelona. Namun ia belum bisa membawa Argentina menjuarai Piala Dunia seperti yang dilakukan Maradona pada 1986.
Tak cuma Messi, Manajer Argentina Edgardo Bauza serta para pemain bintang seperti Gonzalo Higuain, Sergio Aguero, dan Angel di Maria menghadapi tekanan berat menjelang pertandingan melawan Radamel Falcao dan kawan-kawan dari Kolombia. “Kami harus tetap berpikir positif. Dalam tiga hari, kami akan menjalani laga sangat penting,” tutur Bauza.
MIRROR | ESPN | SPORTING NEWS | HARI PRAS
Baca:
Gaji Pemain Liga Inggris Tertinggi, Lihat Daftarnya
MU Juara dalam Menggaji Pemain, Masih Kalah dari Klub Basket