TEMPO.CO, Bogota - Seorang anak manajer klub Chapecoense seharusnya berada di dalam pesawat yang jatuh di luar kota Medellin, Kolombia, Selasa dinihari waktu setempat. Sebagaimana dilaporkan The Guardian, paspor pria bernama Matheus Saroli ini ketinggalan di rumah sehingga ia tak jadi berangkat.
Sang ayah, Luiz Carlos Saroli, ada di dalam pesawat nahas itu. Dia menjadi salah satu dari 75 korban tewas.
Baca:Pesawat Rombongan Pemain Bola Jatuh, Brasil Berkabung 3 Hari
"Kami membutuhkan kekuatan dan saya meminta Anda memberi kami privasi, terutama Ibu saya," kata Matheus dalam laman Facebook-nya.
Pesawat carteran yang menurut informasi berangkat dari Sao Paulo, transit di Bolivia, dan menuju ke Medellin, itu membawa 81 orang—terdiri atas awak kabin, anggota tim Chapecoense, dan jurnalis.
Chapecoense, tim yang pada 2014 dipromosikan ke kasta tertinggi Liga Brasil, berangkat ke Medellin untuk bertanding melawan Atletico Nacional, klub setempat yang menjadi lawan mereka dalam final Copa Sudamericana—kejuaraan internasional antarklub CONMEBOL (Federasi Sepak Bola Amerika Selatan) tier kedua di bawah Copa Libertadores.
THE GUARDIAN | GADI MAKITAN
Baca:
Walcott Mendadak Tajam, Ternyata Janji Istri Jadi Pemacunya
Conte dan Guardiola Beda Gaya, Siapa Bakal Jadi Pemenang?