TEMPO.CO, Jakarta - Kiper senior Chapecoense, Nivaldo, beruntung karena tidak ikut dalam rombongan yang terbang ke Medellin, Kolombia, untuk menjalani pertandingan final Copa Sudamericana leg pertama. Pesawat British Aerospace 146 yang ditumpangi rekan-rekan setimnya jatuh di area pegunungan luar kota Medellin, Selasa dinihari waktu setempat, 29 November 2016.
Sebanyak 71 orang—terdiri atas pemain, jurnalis, dan staf klub—tewas dalam kecelakaan itu. Enam orang lainnya selamat. Satu pemain yang berhasil dievakuasi dari pesawat meninggal di rumah sakit.
Nivaldo, kiper berusia 42 tahun, sudah berada di klub itu sejak 2006, tapi tidak ikut dalam rombongan itu. Kepada situs UOL Esporte, dia bercerita bahwa dia menerima telepon pada pukul 05.00 pagi, Selasa waktu setempat, dari temannya. Kawannya itu khawatir dan sedang mencari tahu apakah Nivaldo ada di pesawat itu.
Nivaldo juga telah menelepon rekan-rekan setimnya begitu dia menerima kabar jatuhnya pesawat tersebut. Tapi tidak ada yang menjawab teleponnya.
"Semua orang berdoa supaya yang terburuk tidak terjadi," kata Nivaldo. "Saya siap untuk yang terburuk. Saya tidak menginginkannya, tidak bisa mempercayainya, tapi kita harus kuat."
Chapecoense sebenarnya akan mencetak sejarah dengan bertanding di final pertama kejuaraan kontinental. Copa Sudamericana merupakan kejuaraan kontinental tier kedua setelah Copa Libertadores yang diadakan Conmebol, Federasi Sepak Bola Amerika Selatan.
THE GUARDIAN | GADI MAKITAN