TEMPO.CO, Jakarta - Spanyol menyambut baik keinginan Indonesia memiliki tim nasional sepak bola yang disegani, sedangkan Indonesia memberi asistensi bagi Spanyol agar memiliki atlet bulu tangkis kelas dunia. Kedua negara disegani di dua nomor olahraga itu secara berbeda.
Selain itu, ada beberapa atlet Indonesia yang kuliah pascasarjana di Spanyol, di antaranya Hendro (atletik) serta Adji dan David (sepak bola) yang sedang kuliah tingkat magister manajemen olahraga di Universitas Murcia, Spanyol.
Hal ini menjadi salah satu benang merah kesepakatan Indonesia dan Spanyol mengikuti kunjungan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, kepada koleganya, Menteri Olahraga Spanyol yang juga Presiden Dewan Tinggi Olahraga Kerajaan Spanyol, Jose Ramon Lete Lasa, dan Presiden Komite Olimpiade Spanyol Alejandro Blanco Bravo.
Menurut keterangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Madrid, yang diterima di Jakarta, Jumat, Nahrawi menjelaskan berbagai persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
Dalam pertemuan itu, Nahrawi didampingi Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol Yuli Mumpuni Widarso dan Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot Dewabroto, Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat, dan Direktur Satuan Pelaksana Prima Dr Nanang Kusuma.
Kedua menteri itu juga membahas implementasi nota kesepahaman tentang kerja sama olahraga dengan menyusun rancangan kalender kegiatan bersama (2017-2019).
Spanyol mengapresiasi pelatihan bulu tangkis bersama, mereka mengirimkan atlet putri badmintonnya, Carolina Marin, ke Pusat Latihan PBSI, di Cipayung. Hasilnya, dia berhasil meraih medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Untuk keinginan Indonesia memiliki tim nasional sepak bola yang disegani, Lasa mendukung niatan itu dan menyarankan Indonesia bekerja sama dengan Federasi Sepak Bola Spanyol (Real Federacion Espanola de Futbol). Usul serupa juga dinyatakan Bravo.
Selama di Spanyol, Nahrawi memenuhi undangan Sanchez Flores, manajer klub sepak bola RCD Espanyol di Barcelona, tempat kapten tim nasional, Evan Dimas, berlatih.
Nahrawi juga meninjau Museum Olimpiade 1992 dan menerima paparan dari Direktur Yayasan Olimpiade Barcelona 1992, Julio Pernas.
ANTARA