TEMPO.CO, Jakarta - Seharusnya ini rahasia. Tapi ESPNFC menurunkan cerita dari orang dalam tentang puasnya para petinggi klub Setan Merah terhadap kerja Jose Mourinho hingga pekan ke-14 di Liga Inggris.
Si orang dalam itu menyebutkan Mourinho telah membuat pijakan permainan klub yang lebih benar ketimbang pendahulunya, Louis van Gaal. “Jauh lebih bagus ketimbang tahun lalu,” begitu katanya.
Komentar orang dalam itu seperti membela Mou, yang diserang kritik ketika hanya bisa main imbang 1-1 melawan Everton pada Ahad lalu. Ini merupakan yang ketiga kalinya mereka memetik satu angka. Sebelumnya, mereka ditahan dengan skor yang sama oleh Arsenal dan West Ham.
“Orang lebih suka melihat hasil ketimbang penampilan kami,” kata Mou, yang sejauh ini hanya bisa mengantar Setan Merah di peringkat keenam papan klasemen. “Tak ada yang melihat permainan kami, yang tampil menyerang.”
Mourinho tentu sudah mendengar kabar dari orang dalam itu. Tentu ini akan menjadi kompor dan bisa meleduk saat bertanding melawan Zorya dalam pertandingan akhir babak penyisihan Liga Europa, dinihari nanti.
Baca:Liga Europa Malam Ini: Manchester United Berjuang Lolos
Di Liga Europa, Manchester United belum aman. Di klasemen Grup A, mereka berada di posisi kedua di bawah Fenerbahce. Di belakangnya, ada Feyenoord yang punya selisih dua poin.
Dengan hasil imbang, mereka bisa lolos. Tapi bencana datang kalau mereka kalah dan Feyenoord menang melawan Fenerbahce. Itu artinya pasukan Mourinho ini hanya bisa berkiprah di liga lokal.
Zorya sendiri bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan. Di kandang sendiri, pada pertemuan pertama, United hanya menang 1-0. Bagi Zorya, meski sudah tak punya lagi peluang, bermain di kandang tentu tanpa beban.
Nah, ini yang jadi masalah. Menjalani laga di Stadion Chornomorets, Jose dikabarkan ingin merotasi dengan mengistirahatkan banyak pemain intinya. Persis seperti yang dilakukan saat menundukkan Feyenoord di Old Trafford, dua pekan lalu. Saat itu, dia menurunkan 8 pemain yang berbeda.
Tujuannya, selain memberikan kesempatan kepada pemain yang jarang dimainkan, untuk menyimpan pemainnya karena pada akhir pekan mereka punya lawan berat: Tottenham Hotspur.
Ini menjadi dilema buat pelatih berumur 53 tahun itu. Menurunkan tim kelas dua di Luhansk, dengan risiko kalah dan tersingkir. Atau memainkan pemain inti, demi beroleh kemenangan, tapi bakal keteteran saat melawan Spurs. Maklum, hanya ada jeda sehari.
Manakah yang akan menjadi prioritas Jose? Henrikh Mkhitaryan sedikit memberikan bocoran. “Manajer tentu punya banyak pilihan. Dia punya lima atau enam pemain dalam setiap posisi,” kata pemain yang mulai disayang Mou karena main bagus dalam beberapa laga terakhir itu.
Kalau Mou konsisten dengan gaya menyerang yang tengah dibangun di klub ini, dia harus memilih menang, mau pakai tim inti kek atau tim rotasi, dengan sepak bola menyerang. Bukan dengan ide lamanya: parkir bus asalkan lolos ke babak 32 besar.
Kalau itu yang terjadi, bukan cuma petinggi yang kecewa. Hal itu juga mengkhianati komitmennya memainkan sepak bola menyerang seperti yang ingin dibangun bersama klub barunya tersebut.
ESPNFC | THE SUN | TELEGRAPH | IRFAN B
Baca:
Jadwal Final Piala AFF, Lawan Timnas Ditentukan Malam Ini
Timnas ke Final AFF, Sepak Bola Disertakan di SEA Games 2017
Kata Presiden Jokowi tentang Timnas yang Tembus Final AFF 2016