TEMPO.CO, Paris - Tak ada senyum di bibir Unai Emery. Manajer Paris Saint Germain itu kecewa berat dengan hasil laga terakhir fase grup di Liga Champions di Parc des Princes pada dini hari kemarin. Timnya gagal menempati posisi puncak klasemen Grup A setelah ditahan imbang Ludogorets Razgrad 2-2.
Meski tetap lolos ke babak 16 besar, Emery kecewa karena dia optimistis bahwa PSG layak lolos Grup A sebagai pemimpin klasemen. Dia menyatakan bahwa timnya sebenarnya memiliki kesempatan untuk memenangkan pertandingan dan bisa di posisi teratas grup. “Tapi kenyataannya kami tidak mengambil peluang itu,” kata Emery usai laga.
Hal sama dirasakan pemain belakang Thomas Meunier. Dia mengatakan bahwa banyak peluang untuk memenangkan laga terakhir kemarin, dengan serangan balik berbahaya yang dilakukan bertubi-tubi. “Kami pantas menang, tapi kami tidak mengambil peluang itu," kata pemain asal Belgia itu.
Hampir semua pemain PSG marah dan kecewa dengan hasil imbang itu. Sebab dengan hasil itu mereka harus merelakan posisi teratas Grup A diambil alih oleh Arsenal yang pada saat sama mengalahkan FC Basel dengan 4-0. Arsenal menyalip di posisi teratas dengan 14 poin dan disusul PSG yang hanya selisih dua poin.
Pemain-pemain PSG yang tampil di kandang sendiri malah butuh gol telat Angel Di Maria untuk terhindar dari kekalahan namun tambahan satu poin ini membuat mereka harus merelakan status juara grup disambar Arsenal yang menang 4-1 atas Basel.
Lugodorets justru membuat kejutan pada menit awal di Parc des Princes. Tim asal Bulgaria itu unggul lebih dulu pada menit ke-15 melalui tandukan Virgil Misidjan yang menjebol gawang yang dijaga Alhponse Areola. PSG tidak patah semangat, anak-anak asuh Emery silih berganti melakukan serangan balasan. Tercatat 15 tembakan ke arah gawang di babak pertama, namun aksi Thiago Silva, Edinson Cavani, dan Thiago Motta tak berbuah gol.
Baru pada menit ke-61, Edinson Cavani membuat pendukung PSG bersorak melalui tendangan saltonya menyamakan kedudukan 1-1. Hanya selang delapan menit, lagi-lagi Ludogorets unggul melalui Wanderson. Beruntung Angel di Maria akhirnya menyelamtkan muka PSG setelah menyamakan kedudukan menjadi 2-2 sampai pertandingan berakhir.
Motta mengakui dirinya marah karena gagal meraih peluang. Namun, dia bisa mengambil hikmahnya untuk persiapan laga di 16 besar pada februari mendatang. "Kami harus lebih berhati-hati ketika menyerang karena lawan dapat memukul melalui serangan balik.”
Berbeda dengan Emery, Arsene Wenger banyak mengumbar senyum setelah anak-anak asuhnya menang besar menghajar FC basel di kandangnya sendiri. Wenger memilih untuk menggunakan kekuatan penuh dalam laga terakhir di Swiss itu. Dia menurunkan Alexis Sanchez dan Mesut Ozil dari awal. Menurutnya, secara keseluruhan timnya telah melakukan pekerjaan dengan baik. "Di atas itu, kami beruntung dengan hasil seri Paris Saint Germain, jadi itu adalah malam yang positif."
Sementara Napoli dan Benfica menjadi dua tim terbaru yang lolos ke 16 besar. Keduanya lolos sebagai juara dan runner-up Grup B. Napoli menjadi juara grup setelah menang 2-1 di kandang Benfica. Meski kalah, Benfica tetap lolos mendampingi Napolis karena pertandingan lain di Grup B, Besiktas gagal total menghadapi Dinamo Kiev setelah kalah 0-6.
Sampai kemarin, sudah ada 14 tim yang memastikan diri mendapat tiket ke 16 besar. Tinggal tersisa dua tiket yang akan diperebutkan oleh FC Porto dan FC Kopenhagen di Grup G dan Sevilla dan Olympique Lyon di Grup H. Sejak matchday kelima, 12 tim sudah mengamankan tiket ke fase knock-out.
ESPNFC| DAILYMAIL| GUARDIAN| ANTO