TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga menuntaskan pembayaran bonus bagi pemain dan ofisial tim nasional Indonesia yang sukses menjadi runner-up kejuaraan dua tahunan, Piala AFF 2016.
"Alhamdulillah, bonus ke Alfred Riedl (pelatih timnas) sudah dikirim. Tuntas sudah soal bonus," kata Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto melalui keterangan singkat yang diterima media di Jakarta, Selasa, 27 Desember 2016.
Boaz Solossa dan kawan-kawan, setelah memperoleh posisi runner-up Piala AFF 2016, memang mendapatkan kejutan. Meski tidak menjadi juara, timnas Garuda mendapatkan apresiasi khusus dari Presiden Joko Widodo, bahkan diundang untuk makan siang di Istana Negara.
Dalam ramah-tamah tersebut, Presiden memberikan kejutan dengan memberi bonus kepada masing-masing pemain sebesar Rp 200 juta dan Rp 150 juta untuk ofisial atau jajaran pelatih. Bahkan bonus tersebut langsung cair beberapa saat kemudian.
Hanya saja, pada teknisnya, ada beberapa pemain dan ofisial yang tertunda pembayarannya karena mereka belum memiliki rekening pribadi. Namun, dalam perjalanannya, semuanya bisa dituntaskan dengan cepat, termasuk pembuatan rekening untuk pelatih Alfred Riedl yang berkebangsaan Austria.
PSSI, sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia, juga sangat berperan dalam melengkapi persyaratan administrasi untuk pencairan bonus bagi pemain dan ofisial timnas. Dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah dan PSSI, akhirnya semuanya bisa dituntaskan.
"Setelah rekening ada, kami melalui staf biro keuangan Kemenpora mentransfer bonus Piala AFF untuk Alfred Riedl. Jadi semuanya sudah tuntas," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Komunikasi Publik Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.
Jumlah yang diterima Boaz Solossa dan kawan-kawan ini terbilang cukup kecil dibandingkan dengan janji Presiden Joko Widodo yang bakal mengucurkan bonus total Rp 12 miliar jika Indonesia mampu mengalahkan Thailand dan menjadi juara Piala AFF 2016.
Hasil runner-up pada Piala AFF 2016 tersebut memperpanjang dahaga gelar bagi timnas Indonesia. Dalam kejuaraan yang sama, timnas Garuda pernah menjadi runner-up empat kali, yaitu pada 2000, 2002, 2004, dan 2010. Prestasi tertinggi Indonesia diraih pada SEA Games 1991 Manila.
ANTARA