TEMPO.CO, Madiun - Tim gabungan Kepolisian Khusus Kereta Api, Brigade Mobil Detasemen C Pelopor, dan TNI Angkatan Darat menertibkan bonek—sebutan suporter Persebaya Surabaya—yang sedang menumpang kereta api dari Surabaya menuju Bandung. Penertiban dilakukan di Stasiun Madiun, Jawa Timur.
Sebanyak 300 bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017. "Kami mengingatkan agar bonek tetap tertib dan tidak memancing amarah pihak lain saat perjalanan menggunakan kereta api," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional VII Madiun Supriyanto, Jumat, 6 Januari 2017.
Petugas, ujar Supriyanto, meminta bonek tidak menunjukkan bendera organisasi ataupun atribut lain ke luar kereta api. Sebab, perilaku yang demikian dapat memancing reaksi negatif dari penggemar klub sepak bola lain yang dilintasi kereta api Pasundan rute Surabaya-Bandung.
Baca juga:
Aura Kasih Nyanyi Keroncong, Glenn Fredly Bahagia
Dugaan Penyebaran Jokowi Undercover Pesanan Makin Kuat
Pemantauan terhadap bonek, tutur dia, juga dilakukan di sejumlah stasiun kereta api. Koordinasi antardaerah operasional juga dijalankan. "Kami mendapatkan informasi dari Surabaya (wilayah Daerah Operasional VIII) tentang jumlah bonek yang berangkat naik kereta Pasundan," ucap Supriyanto.
Rudi, salah satu bonek, mengatakan tujuan kedatangannya ke Bandung adalah mengawal Kongres PSSI. Dia berharap Persebaya Surabaya dapat kembali mengikuti kompetisi sepak bola. "Targetnya, Persebaya bisa berlaga lagi," ujarnya.
Apabila aspirasi bonek tidak diakomodasi Kongres PSSI, Rudi dan teman-temannya sesama bonek bertekad bertahan di Bandung. Tujuannya adalah terus menyuarakan aspirasinya agar Persebaya bisa kembali mengikuti kompetisi sepak bola nasional.
NOFIKA DIAN NUGROHO