TEMPO.CO, Jakarta - Bek Barcelona, Gerard Pique, disebut menuding Presiden La Liga, Javier Tebas, berada di belakang keputusan wasit yang merugikan mereka dalam dua laga terakhir. Dia sempat mendatangi Tebas setelah Barcelona ditahan imbang Villareal 1-1 dalam laga Senin, 9 Januari 2017.
Laman Sport menyebutkan, Pique sempat menudingkan jarinya ke kotak VIP tempat Tebas duduk setelah laga itu. Pique pun sempat berteriak, “Kamu melihat itu, kamu bahagia sekarang,” sebelum berjalan menuju lorong ruang ganti.
Saat ditanya kepada siapa dia berteriak, Pique enggan memperjelasnya. “Dia tahu ini semua,” kata Pique.
Pique merupakan pemain Barcelona yang paling keras berbicara soal keputusan wasit yang merugikan timnya dalam dua laga terakhir. Barcelona kalah oleh Athletic Bilbao 2-1 dalam pertandingan Copa del Rey dan ditahan imbang Villareal.
Dalam dua laga itu, wasit tak memberikan penalti kepada Barcelona karena pelanggaran yang dilakukan pemain belakang lawan. Dalam laga melawan Bilbao, penyerang Neymar Jr mendapatkan ganjaran di kotak penalti lawan, tapi wasit tak memberikan hadiah penalti kepada Barcelona.
Adapun dalam laga melawan Villareal, Barcelona berhak atas dua tendangan penalti karena hand ball yang dilakukan pemain belakang Bruno Soriano. Tetapi lagi-lagi keputusan wasit tak berpihak kepada Barcelona.
Pique mengindikasikan bahwa ada rencana yang tersistem untuk membuat Barcelona kalah dan tak meraih gelar Liga Spanyol musim ini. “Saya percaya pada apa yang saya katakan, dan kejadian tiap minggunya membuktikan bahwa saya benar,” ujarnya.
SPORT | THE GUARDIAN | FEBRIYAN
Baca:
Pelatih Timnas Belum Diputuskan, Apa Kata PSSI?
Tak Ada Pemain Liga Inggris di Tim Terbaik FIFA
Messi Dikritik karena Tak Hadiri Penghargaan Pemain FIFA
Rebut Gelar Pemain Terbaik, Ronaldo Sulit Mempertahankannya