TEMPO.CO, Liverpool - Juergen Klopp melunak. Manajer Liverpool itu tidak ngotot lagi untuk memberikan kesempatan bagi sejumlah pemain muda untuk tampil, seperti saat menghadapi Plymouth Argyle. Dia berjanji akan menurunkan tim terbaik menghadapi Southampton di semifinal leg pertama Piala EFL yang berlangsung di St Mary, nanti malam.
Pelatih asal Jerman itu menghadapi badai kritikan dari beberapa kalangan karena dianggap nekat menurunkan tim termuda dalam sejarah klub saat melawan Plymouth Argyle di babak ketiga Piala FA pada Minggu lalu. Rata-rata usia pemain yang tampil adalah 21 tahun dan 296 hari, dan pengalaman menunjukkan The Reds ditahan imbang tanpa gol di Anfield.
Menghadapi Laga Kamis dinihari nanti, mantan bos Borussia Dortmund itu menjamin akan menurunkan pemain-pemain bintang untuk di Piala Liga Inggris. "Pertanyaan saya pagi ini di ruang ganti adalah: 'Bisakah kita melakukannya lebih baik' Seratus persen ya dengan lineup ini," kata Klopp.
Klopp menyangkal tudingan bahwa dia meremehkan lawan dengan menurunkan pemain muda. Dia juga menampik bahwa susunan pemain itu berdasarkan faktor usia, baik tua maupun muda. Dia hanya ingin memastikan bahwa pemain yang tampil adalah yang paling siap. “Dan siapa lawan yang dihadapi?”
Menghadapi Southampton, Klopp punya banyak pilihan. Dia menyatakan memiliki 18-20 pemain yang siap tampil. Salah satunya, dia kemungkinan besar akan menurunkan Philippe Coutinho. Ini bukan soal uji coba lagi, namun Coutinho dianggap sudah pulih benar dari cedera yang membuatnya istirahat selama lebih dari tujuh pekan.
Kali ini, Klopp ingin memberikan kesempatan bagi Coutinho tampil Kamis nanti sebagai pemanasan untuk menghadapi laga besar melawan Manchester United pada Minggu nanti. "Saya pikir Phil cukup fit untuk menjadi bagian dari skuad,” kata Klopp.
Selebihnya, Klopp akan menurunkan pemain pilihan pertama yang beristirahat saat menjamu Plymouth. Skuad ini tentu saja mengembalikan Liverpool sebagai tim favorit menghadapi Southampton untuk melangkah ke final.
Dari jejak perjalanannya, anak-anak Merseyside baru menelan dua kali kekalahan dari 25 pertandingan di seluruh kompetisi sejak awal musim ini. Sisanya, The Reds memetik 17 kemenangan. Sebaliknya, Southampton menurun di lima laga terakhir, yang hanya memetik satu kemenangan dan menelan tiga kekalahan.
Namun, Klopp tak terpengaruh dengan anggapan bahwa timnya berada di atas angin. Dari pertemuan kedua tim, Southampton mampu menang dan menahan imbang di dua laga terakhir di kandang. "Apakah kami favorit melawan Southampton? Siapapun yang mengatakan ini tidak paham dengan kompetisi turnamen!" kata Klopp.
Klopp mengingatkan sejarah musim lalu ketika Liverpool harus rela jadi runner-up Liga Europa usai kalah dari Sevilla di final. Mereka juga ke final Piala Liga Inggris, dan kembali mengikhlaskan trofi itu diangkat oleh Manchester City.
DAILYNEWS| GUARDIAN| ANTO