TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Morgan Schneiderlin secara resmi telah menyelesaikan proses transfernya dari Manchester United ke Everton pada Kamis waktu setempat. Dia pun menyatakan dirinya sudah bertekad hijrah dari Manchester United sejak kehadiran Manajer Jose Mourinho pada awal musim ini.
Schneiderlin mengaku memiliki firasat bahwa kehadiran Mourinho akan memperburuk posisinya di Manchester United. Bukan tanpa alasan, Mourinho memang dikenal sebagai manajer yang gemar jorjoran belanja pemain pada musim pertamanya di klub baru.
Benar saja, kehadiran Paul Pogba, yang mendapat predikat pemain termahal di dunia, membuat posisi Schneiderlin semakin terdesak. Apalagi Mourinho juga lebih senang terhadap Marouane Fellaini karena secara fisik lebih memiliki keunggulan dalam hal duel udara. Walhasil, pemain asal Prancis itu pun hanya menjadi pilihan ketiga di posisi gelandang bertahan.
Kondisi itu membuat dia segera mencari jalan keluar dari United. Schneiderlin mengaku telah lama berkomunikasi dengan Manajer Everton, Ronald Koeman. Setidaknya sejak Koeman memberikan sinyal bahwa dirinya membutuhkan tenaga tambahan di Everton.
Apalagi dirinya cukup dekat dengan Koeman karena pernah berada di bawah asuhannya saat masih di Southampton.
”Kami berbicara sejak saya tahu bahwa Everton pasti akan tertarik,” ujarnya. “Saya tahu ambisi dia dan kenapa dia datang ke sini. Dia percaya pada proyek ini dan begitu juga saya. Kami mencoba meraih sesuatu di sini, dan itulah alasan saya berada di sini. Saya tahu suporter pasti memiliki harapan besar, dan kami akan melakukan segala hal yang kami bisa untuk membuat itu terwujud,” tuturnya.
”Ketika saya berbicara kepada manajer dan orang-orang di Everton, saya bisa memahami bahwa mereka memiliki proyek yang sangat baik untuk masa depan klub ini. Saya hanya ingin bermain sepak bola. Saya ingin meninggalkan jejak di klub ini dan memberikan segalanya untuk membawa Everton ke tempat yang semestinya,” ucap pemain 27 tahun itu.
DAILYMAIL | FEBRIYAN