TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United di bawah asuhan pelatih Jose Mourinho mengincar kemenangan ke-10 beruntun saat menjamu Liverpool di Stadion Old Trafford, Ahad malam. Liverpool juga memburu tiga poin di Old Trafford untuk memepet Chelsea di puncak klasemen Liga Primer Inggris 2016/2017.
Pertarungan dua tim yang total telah menjuarai Liga Inggris 38 kali dan Liga Champions Eropa 7 kali ini bisa ditentukan oleh duel Zlatan Ibrahimovic melawan Dejan Lovren.
Ibra absen dalam pertandingan babak semifinal pertama Piala Liga Sepak Bola Inggris (EFL) di Old Trafford, Selasa lalu, ketika timnya mengalahkan Hull City 2-0.
Namun Mourinho mengisyaratkan akan menurunkan kembali Ibra ketika ditanya tentang kesiapan ujung tombak asal Swedia itu melawan Liverpool. ”Zlatan sakit, tapi saya pikir bukan masalah. Ia akan baik-baik saja,” kata pelatih asal Portugal itu.
Ibra punya pengalaman menjadi bintang dalam pertandingan-pertandingan besar. Ia mencetak 11 gol dalam 10 pertandingan Paris Saint-Germain (PSG) melawan musuh besarnya dalam Liga 1 Prancis, Marseille.
Ia juga pernah mencetak gol kemenangan Barcelona dalam partai El Clasico melawan Real Madrid di La Liga Spanyol. Di Seri A Liga Italia, ia pun mencetak 6 gol dalam derby Milan.
Penyerang berusia 35 tahun ini memang mandul ketika United bermain 0-0 melawan Liverpool, Oktober lalu. Tapi, dengan mencetak 12 gol buat United dalam 12 penampilan terakhirnya di semua kompetisi, ia sekarang dalam bentuk permainan terbaik.
Lovren akan menjadi pemain belakang Liverpool yang paling berpengalaman menghadang Ibra. Pada 2012, Ibra dituduh memukul kepala Lovren dalam pertandingan PSG melawan Lyon.
Pemain Kroasia berusia 27 tahun itu menjadi andalan Liverpool di posisi bek tengah musim ini. Ia menghalau serangan paling banyak di antara bek The Reds lainnya, yaitu dengan sundulan kepala 62 kali dan memotong umpan lawan 29 kali.
Tapi, Kamis lalu, Lovren dan kawan-kawan gagal menghadang Southampton dalam pertandingan semifinal pertama Piala EFL di Stadion St Mary’s. Mereka kalah 0-1. “Jika tampil seperti ini lagi, Manchester United pantas jadi favorit pemenang,” kata pelatih Liverpool, Juergen Klopp.
Liverpool memang mencatat hasil mengecewakan secara beruntun, yakni imbang 0-0 pada babak ketiga Piala Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) melawan Plymouth dan dikalahkan Southampton di Piala EFL.
Meski begitu, Klopp, seperti Ibra, punya prestasi selama 18 bulan memimpin Liverpool.
The Reds dibawanya berjaya dua kali di kandang Chelsea, mengalahkan Manchester City dalam tiga pertandingan liga, dan menang 4-3 di kandang Arsenal, Stadion Emirates, London.
Jika bisa menang pada Minggu nanti, Liverpool di bawah asuhan Klopp akan menjadi tim pertama pada era Liga Primer yang bisa menang di kandang United, Arsenal, dan Chelsea dalam satu musim.
SKY SPORTS | MIRROR | TALK FOOTBALL | PRASETYO