TEMPO.CO, Jakarta - Gabriel Jesus, pemain yang resmi bergabung dengan Manchester City sejak Agustus tahun lalu, akhirnya benar-benar mendarat di Etihad. Penggemar City tentu bakal berharap banyak kepadanya. Sebab, dia memang sering dibandingkan dengan bintang Brasil, Neymar, bahkan juga dengan legenda tim nasional negaranya, Ronaldo Luis Nazario de Lima.
City sedang dalam keadaan terpuruk setelah kalah dalam delapan pertandingan terakhir di Liga Inggris. Jesus diharapkan bisa menambah daya gedor tim asuhan Pep Guardiola tersebut. Harapan itu sepertinya tidak berlebihan mengingat Jesus sudah terbiasa bekerja keras sejak kecil. Hidupnya selalu mengenai sepak bola.
Baca: 5 Hal yang Bikin Gabriel Jesus Kesengsem dengan Man City
Teman masa kecilnya, Rudolfo Augosto, 22 tahun, yang masih tinggal di samping flat Jesus, menyatakan penyerang itu merupakan biang keladi keributan di lingkungan tempat tinggalnya. Sebab, dia suka bermain bola sampai larut malam.
"Kami bermain bola di jalan depan rumah kami begitu kami bangun pagi sebelum masuk sekolah, kemudian kami bermain di sekolah, dan kami bermain lagi sepulang sekolah. Dia mungkin akan bermain pada waktu tidurnya kalau ibunya membiarkan hal itu terjadi," tutur Augosto.
"Kami bermain bola sepanjang akhir pekan, mulai pukul 8 pagi hingga 1 dinihari. Tetangga kami marah karena ribut-ribut yang kami timbulkan, terutama ketika bola menghantam pintu atau jendela. Mereka sering mengancam melaporkan kami ke polisi, dan saat itu kami baru menyerah dan lari pulang."
Baca: Mendarat di Etihad, Ini Janji Gabriel Jesus ke Fan Man City
Jesus pun datang ke City dengan dorongan ingin membantu salah satu klub raksasa di Liga Inggris itu. Mantan pemain Palmeiras ini mengatakan Guardiola-lah yang meyakinkan bahwa dia sangat dibutuhkan di City. "Guardiola berujar, dia sangat senang kalau saya bergabung. Kehadiran saya akan banyak membantu klub, rekan-rekan setim saya," ucapnya. "Saya sangat senang. Dan dari titik itu, saya memilih Manchester. Saya datang untuk membantu dan belajar."
Pemain 19 tahun ini juga sadar soal tantangan yang bakal ia hadapi di Liga Inggris. "Saya telah melihatnya dan saya tahu liga ini sangat berat dengan gaya bermain yang intens," tuturnya. "Saya berharap bisa beradaptasi secepat mungkin. Saya akan berusaha memahami semuanya dan menyesuaikan diri. Saya tahu itu tidak akan mudah, tapi itu hanya bergantung pada seberapa besar usaha saya untuk beradaptasi."
DAILY MAIL | GADI MAKITAN
Baca:
Dimitri Payet Dianggap Memberontak, Mobilnya Dilempari Batu
Neymar Bawa Barcelona Akhiri Kutukan Berusia 10 Tahun