TEMPO.CO, Jakarta - Jose Mourinho merasa pujian yang dia terima atas gaya bermain yang diterapkannya di sepak bola Inggris adalah sesuatu yang baru ia dapatkan setelah sekian lama dinanti.
Manchester United mencetak tiga gol dalam delapan menit di pertandingan Liga Inggris melawan Leicester City, Minggu malam, 5 Februari 2017. United mengalahkan juara bertahan itu 3-0 dan mempersempit jarak dengan Liverpool yang ada di tempat kelima menjadi satu poin.
Baca: Ini Kerugian Man United Bila Gagal Lolos ke Liga Champions
Tim asuhan Mourinho ini sekarang tidak terkalahkan dalam 15 pertandingan. Manajer asal Portugal tersebut pun merasa mulai mendapatkan pengakuan yang dia rasa sudah lama seharusnya diterimanya.
"Tim saya bermain sangat baik. Tapi, untuk waktu yang lama dalam karier saya, khususnya di negara ini, saat tim saya bengis dan bertahan secara fenomenal lalu sangat baik dalam melakukan serangan balik, saya mendengarkan pekan demi pekan...itu tidak cukup, walau saya memenangi gelar tiga kali," kata Mourinho.
Baca: 14 Laga Tersisa, Chelsea Hanya Akan Hadapi 2 Lawan Berat
Menurut Mourinho, musim ini, menjadi luar biasa dalam pertahanan dan bagus dalam serangan balik adalah sebuah seni. "Jadi itu adalah perubahan besar di Inggris," ucapnya.
Mourinho berujar, dia tidak ingin mengubah profil permainannya. "Ini cara bermain yang kami inginkan," ujarnya. "Saya tidak mau menjadi manajer sebuah tim yang bermain dengan bagus, menciptakan peluang, tapi tidak memenangi pertandingan. Kami perlu mencetak gol, dan hari ini kami mampu melakukannya."
Baca: Ini Inovasi Persib untuk Pertahankan Gelar Piala Presiden
Hasil di Stadion King Power pada Minggu malam itu tidak bisa diragukan karena United menampilkan performa yang dominan melawan Leicester. Ini jauh dari performa Chelsea musim lalu, saat Mourinho masih menangani klub itu. Dia mengalami kekalahan 2-1 di stadion yang sama.
"Terakhir kali saya duduk di kursi ini, keesokan harinya saya dipecat!" tutur Mourinho.
SKY SPORTS | GADI MAKITAN