TEMPO.CO, Jakarta - Jumat Dinihari nanti, di salah satu tribun di Old Trafford, keluarga Pogba akan berkumpul. Tak hanya ibunya, tapi juga mungkin Mathias, kakaknya. Mereka akan menyaksikan duel kakak-adik di lapangan, yakni Florentin berbaju hijau khas Saint-Etienne dan Paul Pogba, sang tuan rumah dengan kaus Manchester United.
“Sejak undian mempertemukan kami, saya sudah tidak sabar lagi. Inilah kesempatan saya untuk bertanding dengan adik sendiri di turnamen resmi,” kata Florentin, yang berumur 26 tahun.
Pertandingan babak 32 besar Liga Europa kali ini memang menarik untuk dipelototi. Florentin dan Paul punya riwayat berbeda. Florentin dan kembarannya, Mathias, lahir di Guinea.
Pada usia 8 bulan, dia dibawa pergi ke Prancis. Tiga tahun kemudian lahir Paul. Berbeda dengan Paul yang membela negeri barunya, Florentin memilih bermain untuk tanah kelahirannya. Terhitung, dia sudah membela negerinya sebanyak 12 kali.
Dalam soal harga, mereka bak bumi dan langit. Yang satu pemain dengan nilai transfer termahal di dunia dengan harga 89 juta pound, sebaliknya, Florentin hanya pemain bernilai 3 juta euro.
Tapi kata Florentin, adiknya itu bukanlah pemain hebat. “Dia lebih pas menjadi pemain free style. Dia suka menirukan kehebatan pemain free style yang dilihatnya di video,” kata dia sambil terkekeh.
Dia pun paham benar kelemahan adiknya. “Dia pasti marah kalau kehilangan bola,” kata dia. Nah, dengan posisinya sebagai bek atau gelandang bertahan, dia berharap akan punya banyak andil dalam pertandingan itu dengan cara mengacaukan permainan Paul, sang adik.
Florentin memang menjadi pilihan utama bagi manajer Christophe Galtier. Dia tidak saja bagus dalam bertahan, tapi dia juga pintar dalam menempatkan bola saat timnya menyerang.
Lantas apa komentar sang adik? Kata Jose Mourinho, manajer Manchester United, Paul Pogba hanya tertawa ketika mengetahui bahwa dia akan bertarung melawan kakaknya itu.
Mourinho sendiri menyambut gembira pertarungan kakak dengan adik itu. “Bagus. Ini pernah terjadi berkali-kali dalam sepak bola,” kata dia.
Bukan pertama kali tentu saja. Di Piala Eropa lalu, Taulant dan Granit yang punya nama belakang Xhaka harus bertanding dengan negara yang berbeda. Di masa lalu, ini juga pernah terjadi. Misalnya, Franco dan Guiseppe Baresi yang membela dua klub berbeda asal Milan, Inter dan AC Milan.
Namun Mou tak tertarik untuk mengomentari perang saudara itu. Bagi dia, pertemuan klubnya dengan Etienne menguntungkan. “Prancis kan dekat. Ketimbang harus melawan tim Ukraina, Rusia, atau Turki,” kata dia.
Tapi soal di lapangan, sama saja. “St Etienne punya catatan sejarah yang bagus. Mereka, yang segenerasi dengan saya, tentu tak akan melupakan tim Michel Platini,” kata dia. “Jadi laga kali ini tidak akan mudah.”
Susunan Pemain
Manchester United (4-2-3-1): De Gea; Valencia, Bailly, Smalling, Rojo; Pogba, Herrera; Martial, Mkhitaryan, Mata; Ibrahimovic.
Saint-Eteinne (4-2-3-1): Ruffier; Malcuit, Theopile-Catherine, Perrin, Pogba
Veretout, Pajot; Hamouma, Saivet, Monnet-Paquet; Roux.
MANCHESTER EVENING NEWS | DAILY STAR | UEFA | IRFAN
