TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Barito Putera, Jacksen Tiago, rutin mengisi waktu luang dengan mengasah ilmu kepelatihan. Pria berkebangsaan Brasil yang memiliki prestasi gemilang saat melatih Persipura itu hobi membaca untuk menambah wawasannya.
"Saya cari sesuatu yang baru, bisa baca buku, lewat internet dengan Twitter, juga selalu membuat simulasi di kamar pakai iPad," katanya di Kuta, Jumat, 17 Februari 2017. "Pelatih harus punya pengetahuan untuk bisa membawa sesuatu yang baru bagi pemain."
Jacksen berujar, dia banyak mempelajari pola melatih dari banyak pelatih ternama, di antaranya Jose Mourinho, Pep Guardiola, dan Diego Simeone. Namun ia mengaku hanya sekadar mempelajari konsep dan filosofi kepelatihan.
"Saya tidak meniru. Misalnya, cara melatih Guardiola bagus, itu tidak bisa saya terapkan. Belum tentu tim saya membutuhkan itu," tuturnya.
Kendati nama-nama pelatih tersebut memiliki pengaruh bagi perkembangan pengetahuan Jacksen sebagai juru taktik, hanya ada satu nama pelatih sepak bola yang dia idolakan sejak dulu, yakni Mario Jorge Lobo Zagallo.
"Dia (Zagallo) salah satu pelatih terbaik yang menjadi panutan awal karier saya. Diploma kursus kepelatihan saya dengan Zagallo," katanya.
Zagallo memulai karier sepak bola bersama klub América pada 1948. Ia kemudian memperkuat Flamengo dan Botafogo. Saat masih menjadi pemain tim nasional Brasil, Zagallo pernah menikmati kemenangan Piala Dunia pada 1958 dan 1962. Saat menjadi pelatih, Zagallo pernah memenangi trofi Piala Dunia sebagai pelatih timnas Brasil pada 1970.
Menurut Jacksen, Zagallo adalah sosok yang sederhana dan mau bergaul dengan siapa saja. Sosok Zagallo, ucap dia, juga yang membuatnya banyak belajar untuk berhadapan dengan awak media. "Zagallo adalah figur yang baik untuk menjadi panutan. Dia selalu memberikan perhatian kepada siapa saja yang mengajak mengobrol," ujarnya.
Kendati Jacksen sangat mengidolakan Zagallo, untuk menyerap ide-ide kepelatihan, ia lebih tertarik kepada pelatih sepak bola zaman sekarang. "Ya, mereka yang saya sebut tadi (Mourinho, Guardiola, dan Simeone). Kalau Zagallo, itu pelatih tahun 70-an. Jelas, konsep dulu dengan sekarang sangat berbeda," tuturnya.
BRAM SETIAWAN