TEMPO.CO, Bandung - Kapten tim Persib Bandung, Atep, berharap skuad berjulukan Maung Bandung itu bisa memenangi laga tanpa adu penalti dalam pertandingan perempat final Piala Presiden kontra Mitra Kukar di stadion Manahan, Solo, Sabtu, 25 Februari 2017 mendatang.
Baca: Indra Sjafri Sudah Tahu Kemampuan Pemain Muda di Luar Negeri
"Pada menit awal, saya berharap teman-teman bisa fokus. Mudah-mudahan tidak sampai adu penalti karena itu akan semakin sulit buat kami. Ya, diutamakan bisa menang dalam 2 kali 45 menit," kata Atep di Bandung, Jumat, 23 Februari 2017.
Atep mengatakan skuad Maung Bandung harus melakukan inisiatif menyerang sejak wasit meniupkan peluit panjang tanda laga dimulai. Gol cepat memang mampu menebalkan asa Persib untuk lolos ke semi final Piala Presiden.
Baca: Persib Datangkan 3 Pemain Asing Baru, Akan Dipilih 1
"Ya, yang pasti, kami akan melakukan inisiatif menekan di awal seperti ketika main di kandang karena ini kan sama-sama tempat netral. Artinya, kami bisa menekan dari awal karena itu akan sangat menentukan," katanya.
Menurut pemain kelahiran Cianjur, 31 tahun silam itu, skuad berjulukan Naga Mekes tersebut tentu akan memberikan perlawanan sengit dalam laga nanti. Hal itu patut diwaspadai penggawa Maung Bandung.
"Mereka (Mitra Kukar) lolos ke delapan besar, berarti mereka tim solid juga bagus, ya. Ada Zulham di sana dan patut kita waspadai," ujar pemilik nomor punggung 7 bersama skuad Persib itu.
Selaku kapten tim, Atep mengaku selalu mengingatkan rekan-rekannya agar tetap menjaga kekompakan, baik di dalam maupun luar lapangan. Motivasi tinggi memang tak boleh luntur sedikitpun jika Persib ingin menuntaskan laga perempat final dengan kemenangan.
"Pasti kita satukan motivasi dan semangat karena modal permainan sudah punya, kondisi fisik juga sudah punya, tinggal motivasi untuk menang yang kami suntikan di lapangan," ujarnya.
Sebelumnya, Pelatih Kepala Persib Djajang Nurjaman mengatakan tengah mengantisipasi jika anak asuhnya harus memaksakan laga lewat adu penalti. Faktor penentu dalam melakukan tendangan penalti adalah ketenangan dan mental pemain ketika mengeksekusi bola dari titik putih.
"Semua kita siapkan. Apa pun yang mungkin terjadi dalam pertandingan tunggal ini kita persiapkan. Termasuk kalau sampai terjadi adu penalti. Sebab, kalau memang seri, ada adu penalti. Kalau sampai begitu, artinya masalah mental dan ketenangan pemain menjadi kuncinya," kata Djajang.
AMINUDIN A.S.