TEMPO.CO, Jakarta - Jamie Vardy memborong dua gol saat Leicester mengalahkan Liverpool 3-1 dalam lanjutan Liga Inggris di King Power Stadium, Selasa dinihari WIB. Ketajaman pemain 30 tahun itu justru kembali empat hari setelah klub tersebut memecat Claudio Ranieri.
Vardy, yang musim lalu mengoleksi 24 gol, mencetak gol pertama pada Desember lalu atau yang ketujuh di musim ini. Ketajaman yang mendadak kembali itu seperti membenarkan sinyalemen bahwa selama ini, ia dan pemain lain tak memberi tampilan yang maksimal sehingga membuat Ranieri dipecat, hanya sembilan bulan setelah membawa tim itu menjadi juara.
Bagi Vardy, kritik itu berlebihan. Ia justru tampil dengan semangat untuk menjawab kritik tersebut. "Apa yang Anda lihat di lapangan adalah para pemain yang ingin memberi reaksi," kata dia. "Performa di lapangan menunjukkan itu. Kini tergantung pada kami untuk menjaga konsistensi dan merebut poin sebanyak mungkin."
Lalu, mengapa tampilan seperti itu tak muncul di bawah Ranieri? "Sejujurnya, saya tak tahu mengapa kami selama ini tak bisa bermain seperti itu," kata dia. "Kami telah melakukan segala yang diminta, tapi yang terjadi malam ini segalanya terasa nyetel."
Vardy mengaku mendapat pesan khusus dari pelatih sementara, Craig Shakespeare, sebelum laga. "Shakes meminta saya bermain lebih tinggi dan memanfaatkan kelemahan yang bisa menyakiti lawan," kata dia. "Kami banyak menonton video mereka dan mampu melukai mereka malam ini."
Kini, Leicester menempati posisi ke-15 klasemen dengan nilai 24, terpaut 2 poin dari tim zona Liga Champions. Adapun Liverpool tetap di posisi kelima dengan nilai 49, tertinggal satu dari Arsenal yang ada di atasnya dan unggul satu poin dari Manchester United di bawahnya.
MIRROR | NURDIN