TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Sevilla, Jorge Sampaoli, mewaspadai kebangkitan Leicester City di bawah asuhan manajer baru, Craig Shakespeare, dalam pertandingan kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa di Stadion King Power, Leicester, Inggris, Rabu dinihari nanti.
Untuk bisa mempertahankan keunggulan agregat 2-1 dari pertemuan pertama di Sevilla, tiga pekan lalu, Sampaoli berusaha mengembalikan penampilan tim asuhannya yang mengalir, cepat, dan tajam. Tiga hal tersebut hilang dalam dua laga terakhir. Akibatnya, mereka diimbangi Alaves dan Leganes masing-masing 1-1 di La Liga Spanyol.
"Kalau bermain terus seperti itu, kami akan sulit melangkah lebih jauh di Liga Champions. Sebab, Anda menghadapi pertandingan berat melawan musuh yang tidak akan membiarkan Anda membuat kesalahan apa pun,” kata Sampaoli.
“Leicester kembali berbahaya seperti tahun lalu. Mereka menghadapi pertandingan Liga Champions seperti final Piala Dunia,” mantan manajer tim nasional Cile ini menambahkan.
Shakespeare resmi melatih Leicester sampai akhir musim ini setelah membawa klub berjulukan The Foxes tersebut mengalahkan Liverpool dan Hull City masing-masing 3-1 di Liga Primer. Sebelumnya, ia menjadi manajer sementara menggantikan Claudio Ranieri yang dipecat seusai penampilan mereka di Sevilla.
Ranieri dipecat hanya sembilan bulan setelah membawa Leicester memenangi Liga Primer. Di bawah asuhan pelatih asal Italia tersebut, Sang Rubah terancam terdegradasi musim ini.
Shakespeare mengembalikan kekompakan dan kecepatan permainan Leicester. Ia membuat dua pemain kunci The Foxes dalam memenangi liga musim lalu, yaitu penyerang Jamie Vardy dan pemain sayap Riyad Mahrez, meraih kembali bentuk permainan terbaik mereka.
Vardy mencetak satu gol tandang Leicester yang penting di Sevilla setelah ketinggalan 0-2. Penyerang Inggris ini mengungkapkan keinginannya melihat bagaimana para pemain bintang Sevilla mengatasi cuaca minus 3 derajat Celcius di Leicester dalam laga kedua. “Kami kesulitan tampil dengan intensitas yang biasa pada malam yang lembap di Spanyol. Tapi situasi akan berbeda pada Selasa malam ini,” katanya.
Leicester cukup menang 1-0 di King Power untuk lolos ke perempat final berkat satu gol mereka di kandang lawan. Adapun Sevilla memiliki rekor buruk di stadion musuh. Mereka adalah satu-satunya tim yang gagal memenangi pertandingan tandang di La Liga musim lalu dan hanya mencetak satu gol di kandang lawan di Liga Champions musim ini.
Kekhawatiran Sampaoli di King Power menjelang laga dinihari nanti beralasan. Mereka bisa mengalami tragedi seperti Paris Saint-Germain, yang sudah menang besar di Paris tapi kemudian tumbang telak di Barcelona. Tragedi itu bisa terjadi karena Leicester sudah bangkit di tangan Shakespeare.
SKY SPORTS | ESPN | MARCA | PRASETYO