TEMPO.CO, Jakarta - Tim juara Liga Soccer Championship (TSC) 2016 Persipura Jayapura dipastikan tidak lagi mendapat dukungan dana dari perusahaan tambang emas dan tembaga PT Freeport Indonesia guna mengarungi Liga 1 Indonesia yang akan bergulir dalam waktu dekat.
Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano di Kota Jayapura, Kamis malam, 16 Maret 2017, mengatakan manajemen PT Freeport Indonesia sudah memastikan secara resmi bahwa perusahaan itu tidak mendukung Persipura Jayapura sebagai sponsor.
Menurut dia, kepastian informasi tersebut didapat setelah menerima surat elektronik dari manajemen perusahaan yang berpusat di Amerika Serikat itu.
"Pada Rabu, 15 Maret, kami menerima email dari manajemen PT Freeport Indonesia yang menginformasikan mereka tidak mau mendukung Persipura," kata Benhur.
Alasannya, kata dia, manajemen PT Freeport sedang mengalami situasi yang tidak menguntungkan, di mana izin operasi dari pemerintah pusat belum turun.
"Ya, kita mau tidak mau harus terima keputusan itu. Mereka yang punya uang, jadi mereka yang menentukan mau dukung atau tidak. Walaupun mereka punya uang sangat banyak sekali tapi mereka memilih untuk tidak mensponsori, meski nilainya tidak seberapa dari yang mereka punya, itu hak mereka," kata Benhur.
Dia mengatakan Persipura terus mencari sponsor sehingga bisa mendukung Boaz TE Solossa dan kawan-kawan mengikuti kompetisi penuh tahun ini.
"Semoga ada pihak lain yang bisa menjadi sponsor dan mendukung klub kebanggaan masyarakat Papua ini. Kalau tidak, kami berjalan seadanya," kata Benhur. "Kondisi terburuk adalah Persipura tidak berkompetisi. Tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan sponsor."
Meski belum mendapatkan dukungan dana yang pasti dari para sponsor, Boaz TE Solossa dan kawan-kawan terus berlatih di bawah kepemimpinan pelatih Angel Alvredo Vera di berbagai tempat di Kota Jayapura.
ANTARA
