TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga watchdog sepak bola Indonesia, Save Our Soccer (SOS), menilai kebijakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melanggar Law of The Game yang dikeluarkan badan sepak bola dunia (FIFA) karena akan menerapkan aturan lima pergantian pemain dalam satu kali pertandingan. Kebijakan tersebut dibuat bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk Liga 1 yang dimulai pada April.
“Padahal, dalam peraturannya terkait kompetisi resmi (official competitions), FIFA menyatakan hanya boleh maksimal tiga pergantian pemain yang bisa dilakukan dalam satu pertandingan,” ujar Koordinator SOS, Akmal Marhali, Jumat, 31 Maret 2017.
Menurut Akmal, pada bagian penjelasan juga dipaparkan bahwa FIFA, konfederasi, dan asosiasi sepak bola nasional boleh mengizinkan maksimal lima pergantian pemain di semua kompetisi kecuali di level tertinggi. Bila aturan tersebut berlaku, maka Akmal menilai Liga 1 bukanlah kompetisi tertinggi atau hanya disebut sebagai friendly game yang membolehkan pergantian pemain sampai 6-7 kali.
Baca: Kata Ketua PSSI Soal Aturan Pergantian 5 Pemain yang Dinilai Tak Sesuai FIFA
PSSI juga telah melanggar statutanya sendiri. Di pasal 8 Statuta PSSI tentang Law of The Game disebutkan PSSI dan tiap anggotanya melangsungkan permainan sesuai dengan Law of the Game yang dikeluarkan oleh IFAB,” kata Akmal.
Menurut Akmal, FIFA memang baru saja mengeluarkan kebijakan membolehkan pergantian pemain sampai empat kali. Namun, pergantian keempat hanya dilakukan di masa perpanjangan waktu. Tapi, hal ini belum menjadi putusan baku karena masih sebatas uji coba dan baru tahap sosialisasi yang dilakukan di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
“Seharusnya PSSI berkonsultasi dulu ke FIFA sebelum¬ mengambil kebijakan yang menabrak law of the game, baru mensosialisasikannya. Bukan sebaliknya,” ujar Akmal menambahkan.
Akmal khawatir PSSI bisa terkena sanksi dari FIFA apabila melanggar aturan. Ia meminta agar Badan dan Ofisial PSSI harus menaati Statuta, peraturan-peraturan, instruksi-instruksi, keputusan-keputusan dan Kode Etik FIFA, AFC dan PSSI dalam kegiatannya sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 9 Statuta PSSI.
LARISSA HUDA