TEMPO.CO, Jakarta – Manchester United meluncurkan laporan keuangan terbarunya pada pertengahan Mei 2017. Dalam laporan itu, utang Manchester United disebut naik 5 persen menjadi 366,3 juta pound sterling atau sekitar Rp 6,28 triliun.
Kenaikan utang itu disebut karena melemahnya nilai tukar pound sterling terhadap dolar Amerika dalam 3 bulan terakhir. Artinya, penambahan utang itu bukan karena beban operasional mereka yang membengkak atau pun karena utang baru mereka.
Meskipun nilai utangnya naik, Wakil Kepala Eksekutif Manchester United Ed Woodward tetap optimis dengan laporan keuangan mereka pada akhir tahun nanti. Manchester United bahkan menaikkan prediksi pendapatan mereka senilai 30 juta pound sterling tahun ini menjadi 560 hingga 570 juta pound sterling atau sekitar Rp 9,6 hingga Rp 9,78 triliun rupiah.
Baca: Manchester United & Real Madrid Sepakati Transfer James Rodriguez
Kenaikan pendapatan itu diprediksi akan bisa terjadi jika mereka berhasil menjuarai Liga Eropa musim ini. Manchester United akan menghadapi Ajax Amsterdam pada laga final 25 Mei mendatang.
”Di akhir musim ini, saya sangat senang karena kami telah merebut 2 trofi dan masih berpeluang untuk meraih gelar ketiga di final Liga Eropa, satu-satunya trofi yang tak pernah kami menangkan,” ujar Woodward.
Baca juga: Skuad Manchester United Diberi Bonus Besar Jika Jadi Juara Liga Eropa
”Kami memprediksi performa keuangan kami tahun ini akan lebih baik ketimbang yang diharapkan dan karena itu kami telah menaikkan perkiraan pendapatan dan laba untuk tahun ini,” tuturnya.
Pendapatan Manchester United pada kuartal pertama tahun ini disebut naik sebesar 12,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Hingga Maret lalu, Manchester United telah mencatatkan pendapatan sebesar 31,4 juta pound sterling atau sekitar Rp 538,7 miliar.
THE SUN | FEBRIYAN