TEMPO.CO, London -Untuk pertama kalinya dalam 21 tahun, Arsenal gagal lolos ke Liga Champions. Hal itu dipastikan setelah mereka hanya finis kelima di Liga Inggris musim ini, meski pada laga terakhirnya mampu menang 3-1 atas Everton, Minggu, 21 Mei 2017.
Manchester City dan Liverpool yang menang telak atas Watford dan Middlesbrough masing-masing finis di peringkat ke-3 dan ke-4 klasemen akhir Liga Inggris. Arsenal yang mengoleksi 75 poin, selisih satu poin dari Liverpool mengakhiri musim di posisi ke-5 dan akan belaga di Liga Europa musim depan.
Arsenal masih mungkin meraih Piala FA jika mampu mengalahkan Chelsea di babak final. Berikut 5 alasan mengapa Arsenal gagal masuk 4 besar Liga Primer Inggris musim ini:
Baca Juga: Klasemen Akhir Liga Inggris 2017: Arsenal Gagal ke Liga Champions
1. Pemain Baru yang Mengecewakan
Arsenal merekrut gelandang asal Swiss Granit Xhaka bulan Mei tahun lalu tapi perekrutan pemain baru lainnya terjadi menjelang masa transfer musim panas berakhir. Karena kapten Laurent Koscielny belum bugar usai Piala Eropa, Arsene Wenger memasangkan duo bek muda Calum Chambers and Rob Holding di laga perdana melawan Liverpool. Kekalahan 4-3 menunjukkan kurang siapnya Arsenal menghadapi musim baru .
Negosiasi dengan bek tengah Valencia Shkodran Mustafi disepakati pada 30 Agustus 2016, sedangkan pembelian penyerang Lucas Perez dari Deportivo La Coruna tampak lebih seperti sebuah kepanikan setelah penyerang Leicester City Jamie Vardy batal pindah ke Emirates. Krputusan tidak merekrut N'Golo Kante tampak seperti salah penilaian. Para pemain baru Arsenal ini tidak mengubah tim seperti yang diharapkan Wenger.
2. Faktor Cazorla
Arsenal bisa saja finis di empat klasemen akhir jika Santi Cazorla dapat bermain hingga akhir musim. Gelandang asal Spanyol ini memberikan keseimbangan dan kreativitas lini tengah Arsenal, namun cedera pergelangan kami membatasinya bermain hanya 10 laga di semua kompetisi. Bukan sebuah kebetulan Arsenal tidak terkalahkan di saat Cazorla bermain.
Tanpa Cazorla, Wenger tak pernah puas dengan kinerja para pemain gelandangnya. Peralihan ke formasi 3 bek memberikan stabilitas yang lebih besar. Namun Francis Coquelin, Aaron Ramsey, Xhaka dan Mohamed Elneny kesulitan menemukan konsistensi permainan di sepanjang musim.
3. Kalah dari Tim-tim Besar
Dalam persaingan yang sangat ketat di papan atas, Arsenal gagal mengoleksi banyak poin dari rival terdekatnya. Dalam 10 kali pertemuan menghadapi Chelsea, Tottenham, Manchester City, Liverpool and Manchester United, anak-anak asuh Wenger hanya menang dua kali.
Kemenangan 3-0 atas Chelsea September tahun lalu dan kemenangan pertama Wenger atas Mourinho di Liga Inggris awal bulan Mei ini menjadi masa-masa yang memuaskan. Tapi catatan buruk Arsenal menghadapi tim-tim besar mencerminkan buruknya taktik pelatih dan karakter para pemain. Kekalahan 2-0 dari Tottenham Hotspur di Stadion White Hart Lane menunjukkan bagaimana Arsenal tertinggal dari tetangganya.
4. Ketidakpastian Masa Depan Wenger
Wenger yang berulang kali menyatakan ketidakpastian seputar masa depannya sebagai pelatih, seharusnya mempengaruhipenampilan tim. Tapi tampaknya hal itu membuat performal Arsenal tidak konsisten selama bulan Februari dan April (5 kali kalah).
Pada bulan Maret, Wenger akan mengungkapkan keputusannya "segera". Namun klub tidak memberikan pengumuman apa pun selama berminggu-minggu atau komentar dari direksi. Hingga final Piala FA, para pemain Arsenal tidak mengetahui siapa pelatih mereka musim depan.
Simak Juga: Arsenal Gagal ke Liga Champions, Nasib Wenger Ditentukan 27 Mei
5. Pertahanan yang Rapuh
Arsenal mencetak lebih banyak gol (77) dibanding musim Liga Inggris lainnya sejak 2009-2010, namun sektor pertahanan menjadi sebuah masalah besar. The Gunners kebobolan 44 kali dalam 38 laga. Total gol kemasukan itu lebih bayak dari empat musim sebelumnya.
Performa lumayan Holding pada formasi tiga bek memberikkan harapan di masa depan. Tapi Mustafi and Gabriel Paulista belum menunjukkan mereka tepat dipasangkan dengan Laurent Koscielny. Sedangkan Per Mertesacker mungkin kemungkinan tidak dipakai lagi jasanya. Lini belakang akan membutuhkan perhatian siapa pun yang menjadi pelatih Arsenal musim depan.
SKYSPORT | HOTMA SIREGAR