TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, enggan disebut sebagai pemain bintang menjelang final Liga Champions melawan Juventus, dinihari nanti. Menurut dia, keahliannya dalam mencetak gol hanya sebatas kemampuan alami dan naluri.
"Saya tidak menganggap diri saya bintang, tapi saya menganggap diri saya pemain yang telah menciptakan sejarah di Manchester, Madrid, dan dengan tim nasional,” katanya seperti dikutip dari ESPNFC, Sabtu, 3 Juni 2017.
Baca: Final Liga Champions: 3 Cara Real Madrid Jebol Gawang Juventus
Pemain berusia 32 tahun ini telah mencetak 40 gol untuk Real Madrid di semua kompetisi selama musim 2016-2017. Malam nanti Ronaldo dapat membantu Real Madrid mencatatkan sejarah sebagai tim kedua setelah AC Milan yang mampu mempertahankan trofi Liga Champions dua musim berturut-turut.
Ronaldo menjelaskan aksinya di lapangan tidak pernah ia rencanakan sebelumnya. Ia mengandalkan nalurinya untuk mencetak gol. Ia mencontohkan saat seorang pemain harus mengeksekusi tendangan penalti maka akan ada banyak hal yang terpikirkan dan harus segera diputuskan. "Ini naluri. Dan itulah mengapa saya tidak suka merencanakan apa yang akan saya lakukan,” ucapnya.
Baca: 5 Kunci Juventus untuk Tumpas Real Madrid di Final Liga Champions
Kapten tim nasional Portugal ini juga memuji manajernya, Zinedine Zidane, lantaran telah membiarkannya memilih posisi mana yang akan ditempati di lapangan. "Jelas yang paling saya inginkan adalah bermain lebih leluasa di depan," kata Ronaldo.
Ia menegaskan dirinya bukan seorang striker murni. "Saya bermain dengan bebas, saya bermain di sayap, di tengah, dan bermain kapan pun saya rasa perlu,” ucapnya.
Dengan kebebasan menentukan posisi inilah, menurut Ronaldo, yang membuat dia hampir mencetak 600 gol. "Orang-orang mengira saya adalah seorang striker, saya tidak akan pernah menjadi striker," ujarnya kepada La Sexta.
Baca: Final Liga Champions: Begini Statistik Ronaldo Vs Buffon
Namun semua itu tergantung pada formasi yang digunakan oleh pelatih. Ia mengakui senang dengan formasi 4-4-2 karena dia lebih bisa bergerak bebas. Namun, bila yang digunakan adalah formasi 4-3-3, Ronaldo akan melakukan pergerakan lain dan mengambil posisi berbeda.
"Tentu saya suka bermain lebih leluasa karena ini (4-4-2) adalah posisi di mana saya juga bermain untuk Portugal, tapi jelas saya juga suka dengan 4-3-3,” kata Ronaldo.
ESPN | AHMAD FAIZ