TEMPO.CO, Jakarta - Baik Jerman maupun Cile akan menorehkan sejarah sebagai juara Piala Konfederasi terakhir di Stadion Krestovskyi, St Petersburg, Rusia, Minggu, 2 Juli 2017. Kabarnya Piala Konfederasi akan digantikan oleh sejenis kompetisi Liga Champions global. ”Saat ini, masa depan Piala Konfederasi adalah final. Apa yang terjadi setelah itu adalah sesuatu yang akan kami analisis seperti yang telah dilakukan dengan semua kompetisi,” ujar Presiden FIFA Gianni Infantino.
Baca Juga: Joachim Low: Tim Muda Jerman Yakin Juara Piala Konfederasi
Laga final kali ini bukan sekadar tim berusia muda versus skuad senior. Cile termasuk salah satu tim nasional yang bermain seperti klub. Ada keterikatan yang kuat di antara anggota tim karena mereka telah bersama-sama dalam waktu yang lama.
Empat pemain di tim inti Cile saat ini pernah menjadi bagian dari tim yang kalah dari Argentina dalam semifinal Piala Dunia U-20 tahun 2007. Mereka adalah Arturo Vidal, Mauricio Isla, Alexis Sanchez, dan Carlos Carmona.
Meski tak lagi melatih, metode kepelatihan Sampaoli dan Bielsa masih berbekas pada Cile. Sistem yang diterapkan Cile tidak hanya mengandalkan intensitas dan operan bola ke pertahanan lawan, tapi berdasarkan sinkronisasi gerakan tim yang cermat.
Pemain Jerman yang tampil di Piala Konfederasi bukan mereka yang memenangi Piala Dunia 2014 atau menjuarai Piala Eropa tahun lalu. Hanya tiga pemain yang datang ke Rusia berada dalam skuad yang menjadi juara di Brasil empat tahun silam. Nama-nama besar seperti Mesut Oezil, Toni Kroos, Thomas Muller, Sami Khedira, Manuel Neuer, dan Mats Hummels diizinkan berlibur.
Kesuksesan Jerman melaju ke babak final berkat kejelian pelatih Joachim Loew yang dalam waktu beberapa pekan telah mengubah skuad muda menjadi tim yang utuh. Tim muda Jerman mengandalkan kualitas individu dan kecepatan yang bertumpu pada poros Julian Draxler, Leon Goretzka, dan Timo Werner.
Simak Juga: Jerman Lolos ke Semifinal Piala Konfederasi 2017
Di atas kertas, Alexis dan kawan-kawan disangsikan mampu menghadapi tekanan terus-menerus dari tim Jerman yang lebih muda, lebih kuat, dan lebih besar secara fisik. Akankah langkah generasi emas Cile bakal dipatahkan oleh generasi masa depan Jerman?
ESPN FC | HOTMA SIREGAR