TEMPO.CO, Jakarta -Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menawarkan dua opsi penyelesaian dualisme kompetisi yang saat ini terjadi. PSSI berharap Indonesia Super League dan Indonesian Premier League bisa bersatu tanpa menabrak statuta.
"Kami membuka pintu kepada seluruh anggota PSSI untuk sama-sama membangun sepak bola Indonesia. Pedoman kami regulasi FIFA dan statuta PSSI. Jadi kami sangat menyambut baik apa yang disampaikan Menpora," kata Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, di Hotel Crown, Kamis malam, 9 Februari 2012.
PSSI, kata Djohar, siap melegalkan Liga Indonesia Super League jika klub-klub yang bermain di liga tersebut mau meninggalkan PT Liga Indonesia dan hijrah ke PT Liga Prima Indonesia Sportindo. "Itu tehnisnya," katanya.
Opsi kedua, jika klub-klub Indonesia Super League tetap ngotot bermain di bawah payung PT Liga Indonesia, maka PT Liga Indonesia harus mengakui PSSI sebagai pemegang saham mayoritas di PT Liga. "PT Liga kan milik PSSI, 99 persen sahamnya milik kami," kata Djohar.
Ia mengingatkan setiap kompetisi yang bergulir di satu negara harus berada di bawah kendali federasi negara tersebut. Sehingga, jika ada kompetisi yang bergulir tanpa restu PSSI, maka kompetisi itu menyalahi regulasi FIFA. "FIFA menyebutkan kompetisi harus dikontrol federasi," katanya.
Wacana melegalkan Liga Indonesia Super League dilontarkan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng saat rapat dengar pendapat dengan Komisi Olahraga DPR beberapa hari lalu.Saat itu Menteri Andi mengusulkan agar PSSI melegalkan liga Indonesia Super League agar rekonsiliasi bisa diwujudkan.
Selama ini PSSI tak menganggap Liga Indonesia Super League sebagai liga yang sah karena liga itu digulirkan PT Liga Indonesia yang telah dicabut mandatnya oleh PSSI. Sebagai gantinya, PSSI menunjuk PT Liga Prima Indonesia Sportindo.
Namun klub-klub yang bermain di Indonesia Super League menolak bergabung dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo. Mereka ngotot bermain di bawah naungan PT Liga Indonesia. Karena itu bergulirlah kompetisi di luar restu PSSI, yaitu kompetisi Indonesia Super League.
DWI RIYANTO AGUSTIAR
Berita lain:
PSSI Bahas Dualisme Liga
PSSI Belum Temukan Solusi Dualisme Kompetisi
Djohar: Kisruh PSSI Seperti Konflik Israel-Palestina
Pengamat Minta PSSI Akomodasi Pemain Non LPI
Nurdin Halid Bicara Lagi Soal Kisruh PSSI dan Liga Primer
Berita terkait
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca SelengkapnyaKAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung
6 Januari 2017
Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.
Baca SelengkapnyaPSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan
28 Desember 2016
Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.
Baca SelengkapnyaProtes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya
26 Desember 2016
Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.
Baca SelengkapnyaKomite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
11 November 2016
Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.
Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya
10 November 2016
Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora
10 November 2016
Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.
Baca SelengkapnyaSave Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI
10 November 2016
Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.
Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020
10 November 2016
Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.
Baca SelengkapnyaPendukung Edy Rahmayadi Masih Solid
9 November 2016
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.
Baca Selengkapnya