TEMPO.CO, Malang — Arema Indonesia gagal memenangi laga kandang perdana babak penyisihan Piala Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) 2012 di Stadion Gajayana, Kota Malang, pada Rabu, 7 Maret 2012. Tuan rumah dan tim tamu dari Myanmar, Ayeyawady United, bermain imbang 1-1.
Tim Singo Edan unggul lebih dulu di babak pertama lewat sundulan Roman Chmelo di menit ke-27, dengan memanfaatkan umpan lambung dari Talaohu Abdul Mushafry dari sektor kanan pertahanan Ayeyawady. Namun, tim tamu menyamakan kedudukan berkat gol bunuh diri bek muda Arema, Fariz Bagus Dhinata, di menit ke-62. Buyarlah peluang menang Arema.
Permainan kedua tim agak melambat sepanjang sepuluh menit pertama babak pembuka karena guyuran hujan. Tim asuhan Dejan Antonic menekan Ayeyawady setelah tiupan kick-off dilakukan Ibrahim Mubarak ‘Ali Al Hosni, wasit dari Oman. Legimin Raharjo dan kawan-kawan terus menekan dan mengurung lawan sehingga membuahkan lebih banyak peluang dari tim lawan. Tim Singo Edan makin agresif setelah unggul 1-0.
Pertandingan berlangsung dalam tempo sengit dan keras, yang ditandai dengan banyaknya pelanggaran, juga protes terhadap wasit, yang dilakukan pemain kedua tim. Bahkan, bek kiri Arema, Hermawan, harus digotong keluar lapangan setelah disikut pemain lawan di menit ke-31. Hermawan kemudian diganti Andrew Nikolas Barisic, bekas penyerang Persebaya Surabaya.
Di babak pertama wasit mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain Ayeyawady. Sedangkan Gunawan Dwi Cahyo, bek tim nasional, diganjar kartu merah setelah menekel Ngangue Jupiter Yves di menit ke-42. Keluarnya Gunawan makin membuat pemain-pemain asuhan Josef Heler bernafsu membobol gawang Arema, tapi kedudukan 1-0 tak berubah sampai turun minum.
Gempuran Ayeyawady makin meningkat di babak kedua. Mereka makin gencar merangsek lini belakang yang ditinggal Gunawan. Namun, sepuluh pemain Arema mampu memberi perlawanan sepadan. Kiper Arema, Dennis Romanovs, dan kiper Ayeyawady, Thiha Si Thu, pun mati-matian mengamankan gawang masing-masing dari ancaman. Namun Ayeyawady lebih mujur.
Tekanan bertubi dari Ayeyawady sepanjang 15 menit awal babak kedua membuahkan petaka di kubu Arema. Bola yang dikontrol Jupiter Yves dengan dada berhasil dikuasai Fariz tapi dengan kontrol yang lemah. Maksud hati ingin membuang bola, apa daya bola malah meluncur ke gawang sendiri di saat Deniss mati langkah. Kedudukan pun berubah jadi 1-1 di menit ke-62 dan bertahan sampai pertandingan usai.
Dalam jumpa pers, Josef Heler mengaku pertandingan berlangsung keras dan menarik. Pemain kedua tim memeragakan permainan terbaik dengan tetap menjunjung prinsip fair play.
“Saya pikir permainan berlangsung normal. Wasit tidak ada masalah. Keadaan itu bisa terjadi di mana pun,” kata pelatih berpaspor Slovakia itu menjawab pertanyaan Tempo tentang kepemimpinan wasit yang sempat diprotesnya beberapa kali dari pinggir lapangan.
Ia mengaku timnya tak mampu memaksimalkan peluang di saat Arema bermain dengan 10 pemain. Pelatih kelahiran 22 Oktober 1954 itu mengaku timnya tidak komplet karena beberapa pemain inti memperkuat tim nasional Myanmar di ajang Tropi Hassanal Bolkiah di Brunei, ditambah beberapa pemain masih dirundung cidera. “Saya akui, ini bukan tim yang komplet, masih kurang berpengalaman sehingga hasil seri saja bagi kami sudah bagus.”
Sedangkan Dejan Antonic menilai keputusan wasit yang mengganjar Gunawan dengan kartu merah sudah tepat. Ketegasan wasit Oman patut dicontoh meski beberapa keputusannya merugikan Arema.
Pelatih asal Serbia-Montenegro itu mencontohkan ketidaktepatan dua keputusan wasit mengenai offside di saat pemain-pemain Arema dalam posisi aman untuk merangsek pertahanan lawan. Wasit pun terkesan membiarkan pelanggaran-pelanggaran keras yang dialami beberapa pemain Arema. “Apa pun, kita harus tetap beri hormat pada wasit,” kata bekas pelatih tim nasional Hong Kong itu.
Selebihnya ia memuji semangat dan kerja keras seluruh pemainnya. Dejan pun tak menyalahkan gol bunuh diri oleh Fariz. Alumnus Akademi Arema ini malah disebut sebagai anak baik yang rajin latihan dan pekerja keras di lapangan. Dejan berharap Fariz dapat mendapat banyak pelajaran dari laga internasional sekelas Piala AFC.
”Saya kira ini pertandingan yang berat sekali bagi pemain muda seperti Fariz. Apalagi ini pertandingan AFC Cup. Apalagi dalam pertandingan ini dia tidak menempati posisi seperti biasanya, yakni bek kanan. Karena kekurangan pemain, dia ditempatkan di bek kiri. Tapi permainan dia bagus hari ini. Kalau dia terus belajar ke depan, saya kira akan menjadi pemain bagus,” kata Dejan.
ABDI PURMONO
Berita terkait
Jadwal dan Prediksi Cina U-20 vs Timnas U-20 Indonesia di Laga Uji Coba Senin Malam Ini 25 Maret 2024
38 hari lalu
Timnas U-20 Indonesia akan kembali menjajal kekuatannya dengan melawan Cina U-20 pada pertandingan uji coba internasional, Senin malam, 25 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaHasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Italia Kalahkan Ekuador 2-0 berkat Gol Pellegrini dan Barella
38 hari lalu
Timnas Italia berhasil mengalahkan Ekuador dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.
Baca SelengkapnyaHasil Laga Persahabatan: Timnas Jerman Kalahakan Prancis 2-0, Florian Wirtz Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Tim Panser
39 hari lalu
Timnas Jerman berhasil mengalahkan Prancis dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.
Baca SelengkapnyaHasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Brasil Kalahkan Inggris 1-0, Endrick Jadi Penentu Kemenangan
39 hari lalu
Timnas Brasil berhasil mengalahkan Timnas Inggris dengan skor 1-0 dalam pertandingan persahabatan.
Baca SelengkapnyaJadwal Bola Laga Persahabatan Minggu Dinihari, 24 Maret 2024: Inggris vs Brasil dan Prancis vs Jerman
40 hari lalu
Jadwal bola pada Minggu dinihari, 24 Maret 2024, akan menampilkan rangkaian laga persahabatan, termasuk Inggris vs Brasil dan Prancis vs Jerman.
Baca SelengkapnyaHasil Uji Coba Jelang Liga 1: Persebaya Surabaya Tekuk Persis Solo 4-3, Simak Komentar Pelatih Kedua Tim
25 Juni 2023
Persebaya Surabaya mengalahkan Persis Solo dengan skor 4-3 dalam pertandingan uji coba untuk persiapan Liga 1 .
Baca SelengkapnyaHasil FIFA Matchday: Brasil dan Jerman Kalah, Malaysia Menang 10-0
21 Juni 2023
Hasil laga FIFA Matchday: Timnas Brasil dan Jerman sama-sama kalah, sedangkan Malaysia menang 10-0.
Baca SelengkapnyaMerugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia
7 April 2023
Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.
Baca SelengkapnyaSoal FIFA Matchday Lawan Timnas Argentina, Ini Kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir
19 Maret 2023
Ketua Umum PSSI Erick Thohir hanya mau mengumumkan lawan timnas Indonesia untuk FIFA Matchday setelah ada perjanjian resmi secara tertulis.
Baca SelengkapnyaBerdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda
17 Februari 2023
PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930
Baca Selengkapnya