TEMPO.CO, Samarinda - Manajemen Persisam Putra Samarinda belum memutuskan untuk menghadiri undangan rekonsiliasi yang digagas PSSI. Persisam masih menunggu kejelasan format undangan rekonsiliasi tersebut. "Kami belum mendengar ada rekonsiliasi, sampai sekarang mana undangannya?" tanya Ahmad Subhan, Sekretaris Persisam Putra Samarinda, Senin, 26 Maret 2012.
Klubnya tak akan begitu saja menerima undangan. "Apalagi undangannya nyeleneh," katanya. Pada dasarnya, Persisam Putra Samarinda selalu mendukung program untuk memajukan sepak bola nasional. Asal semua sesuai dengan aturan yang ada di Indonesia.
Yang menjadi perhatian klubnya saat ini, rencana peleburan kompetisi Liga Primer dan Liga Super. Masalahnya, PSSI belum memaparkan konsep peleburan kompetisi ini. "Kalau saya berpendapat itu tidak mungkin. Sebab, akan ada masalah dengan kontrak pemain," katanya.
Soal rekonsiliasi, Subhan mengatakan rencana itu sudah beberapa kali dilontarkan, tapi sampai saat ini tak ada gambaran menuju rekonsiliasi. "Keputusan PSSI itu selalu berubah-ubah, itu yang membuat kami bingung," katanya.
Kini, PSSI terbelah menjadi dua kelompok. Pertama, PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin dan kedua, PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia yang dipimpin La Nyalla Mattaliti. Keduanya memiliki basis kompetisi sepak bola sendiri.