TEMPO.CO, Jakarta - Upaya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengakhiri dualisme kompetisi kembali menemui jalan buntu setelah klub-klub Liga Super Indonesia memboikot acara rekonsiliasi yang digelar PSSI malam ini di Hotel Century, Jakarta. Ini ketiga kalinya PSSI bertepuk sebelah tangan.
"Langkah berikutnya secara persuasif. Undangan seperti ini tidak efektif lagi karena waktu sudah mepet. Kami akan lakukan segala upaya," kata Ketua Tim Rekonsiliasi PSSI Bernhard Limbong di Hotel Century, Kamis, 5 April 2012. "Mungkin melalui tokoh-tokoh yang kita anggap berpengaruh."
Acara urun rembuk yang digelar di Hotel Century, Kamis malam, ini adalah hajatan ketiga setelah dua undangan sebelumnya diabaikan klub-klub Liga Super. Undangan pertama dilayangkan PSSI, 14 Maret 2012. Namun, dari 12 klub Liga Super yang diundang, hanya Persib Bandung yang hadir. PSSI lalu mengirim lagi undangan pada 29 Maret 2012. Kali ini tak satu pun klub Liga Super yang hadir.
Limbong mengatakan klub-klub Liga Super tak memenuhi undangan dua pertemuan sebelumnya karena undangan yang dikirim PSSI ke klub-klub itu mepet. "Undangannya dikirim Rabu dan besoknya mereka harus sudah datang," katanya.
Karena itu, untuk pertemuan ketiga, PSSI pun mengirim undangan jauh hari sebelum acara pertemuan. Undangan, kata Limbong, sudah dikirim sejak Jumat pekan lalu. "Jadi tidak ada lagi alasan undangan mepet. Tapi hari ini tidak satu pun ada yang datang. Bagi PSSI tidak apa-apa," katanya.
PSSI, Limbong melanjutkan, tidak akan memberi sanksi kepada klub-klub tersebut. Sebaiknya, PSSI akan mendatangi klub-klub itu satu per satu dan melakukan pendekatan secara lebih personal. "Jangan bicara soal sanksi saat kita sedang berusaha konsiliasi," katanya.
Deputi Sekretaris Jenderal PSSI Bidang Luar Negeri Rudolf Yesayas mengaku kecewa dengan sikap klub-klub Liga Super yang tak datang ke acara rekonsiliasi tanpa alasan. "Karena mereka tidak hadir dan tidak ada statement apa pun dari pihak sana, masyarakat akan tahu siapa yang tidak ingin kisruh ini segera berakhir," katanya.
PSSI, Rudolf melanjutkan, sudah berusaha maksimal mengakhiri dualisme kompetisi. Namun upaya apa pun yang dilakukan PSSI tak akan membuahkan hasil jika klub-klub Liga Super tak memiliki niat baik mengakhiri dualisme kompetisi. "Kalau bertepuk sebelah tangan terus, kapan perselisihan ini akan berakhir," katanya.
Ia mengingatkan Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) hanya memberi waktu kepada PSSI hingga 15 Juni 2012 mendatang. Jika hingga tenggat tersebut dualisme kompetisi tak kunjung berakhir, sanksi kemungkinan akan diberikan kepada Indonesia.
DWI RIYANTO AGUSTIAR
Berita terkait
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca SelengkapnyaKAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung
6 Januari 2017
Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.
Baca SelengkapnyaPSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan
28 Desember 2016
Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.
Baca SelengkapnyaProtes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya
26 Desember 2016
Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.
Baca SelengkapnyaKomite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
11 November 2016
Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.
Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya
10 November 2016
Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora
10 November 2016
Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.
Baca SelengkapnyaSave Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI
10 November 2016
Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.
Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020
10 November 2016
Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.
Baca SelengkapnyaPendukung Edy Rahmayadi Masih Solid
9 November 2016
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.
Baca Selengkapnya