TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara menahan imbang 0-0 Indonesia di babak pertama pertandingan Piala SCTV di Gelora Bung Karno, Senayan, Senin, 10 September 2012. Para pemain kedua tim tidak mampu menciptakan gol, meski beberapa peluang sempat tercipta.
Permainan sendiri berlangsung dalam tempo lambat sejak wasit Shuhaizi bin Shukri asal Malaysia meniup peluit awal pertandingan. Bola lebih sering tertahan di lini tengah. Namun Korea Utara lebih banyak memegang bola, sedangkan Indonesia hanya mengandalkan serangan balik.
Khusus Indonesia, serangan anak asuh Nil Maizar sering mentok akibat ketidaktenangan para pemain tengah. Ketika mendapat bola, Taufik yang menjadi dirijen lini tengah tim Merah-Putih langsung memberi bola kepada Syamsul Arif yang menjadi penyerang tunggal di depan. Dengan mudah, pergerakan Syamsul yang berbadan kecil dihentikan pemain belakang Korea Utara yang berpostur lebih tinggi.
Namun Indonesia bukannya sama sekali tidak mendapat peluang. Salah satu peluang Indonesia didapat melalui pemain mungil, Oktavianus Maniani di menit ke-12. Okto yang mengambil tendangan pojok, memberi umpan pendek kepada pemain terdekat. Bola kemudian dikembalikan kepada Okto, dan diselesaikan pemain asal Papua itu dengan tendangan melengkung ke arah tiang jauh. Sayang tendangan Okto melenceng tipis dari gawang.
Korea Utara membalas. Di menit ke-18, Hong Kum Song melepaskan tendangan keras tapi bisa dimentahkan penjaga gawang Endra Prasetya.
Lewat serangan balik cepat, Indonesia kembali berpeluang mencetak gol di menit ke-22. ELie Aiboy yang berlari di sisi kiri pertahanan Korea Utara memberi bola silang ke depan gawang. Bola menuju tiang jauh dan dikejar Okto Maniani. Namun penyelesaian mantan pemain Persiram Raja Ampat tersebut masih lemah.
Menjelang babak pertama usai, Korea Utara meningkatkan serangan dan mampu menciptakan beberapa peluang. Namun para pemain asuhan Yun JOng Su tidak tenang sehingga masih bisa diantisipasi Endra. Hingga babak pertama, kedudukan bertahan 0-0.