Stephan El Shaarawy memulai karirnya dengan bermain di klub Genoa saat berusia tigabelas tahun. Pada Juni 2010 dipinjamkan ke Padova untuk bermain di Serie B dan pada 25 Juni 2011, El Shaarawy bergabung dengan klub besar Seri A, Ac Milan. REUTERS/Stefano Rellandini
TEMPO.CO, Milan - Penampilan cemerlang Stephan El Shaarawy di awal musim ini mengundang perhatian bagi banyak orang khususnya para pemain depan legendaris AC Milan. Tak hanya satu atau dua mantan pemain saja yang menyanjung pemuda berdarah Mesir itu, melainkan empat orang.
Pemain berusia 19 tahun itu kini menjadi andalan pelatih Massimiliano Allegri sepeninggal Zlatan Ibrahimovic yang hengkang ke PSG. El Shaarawy mampu menjawab kepercayaan yang diberikan Allegri dengan mencetak lima gol dalam delapan pertandingan musim ini.
Aksi terakhirnya terjadi ketika melawan Zenit St Petersburg dalam pertandingan Liga Champions di Stadion Petrovski pada Kamis lalu. El Shaarawy menggiring bola sambil melewati beberapa pemain sebelum menceploskan bola ke dalam gawang Zenit.
Mantan penyerang Milan, Andriy Shevchenko, menolak membandingkan El Shaarawy dengan pemain lain. Namun dia mengaku melihat dirinya sendiri ketika El Shaarawy tampil di lapangan.
“El Shaarawy sangat cepat, di memiliki bakat teknik dan kesegaran yang Anda butuhkan di saat-saat genting,” kata Sheva--sapaannya. “Siapa yang mirip dengannya? Saya tidak tahu harus membandingkannya dengan siapa. Saya pikir menbanding-bandingkan itu berbahaya, karena setiap juara berbeda-beda.”
“Tapi Stephan memiliki sesuatu yang mengingatkan saya pada diri sendiri, misalnya dalam hal kecepatan,” ujar pemain yang telah menyumbangkan 175 gol untuk Rossoneri itu.
Dejan Savicevic menilai Milan sangat beruntung memiliki El Shaarawy. "El Shaarawy memiliki semua kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi pemain hebat, tapi dia masih perlu berkembang," tutur Savicevic.
"Dia cepat, memiliki tembakan yang baik, dan mampu mencetak gol dengan mudah. Di Italia, jika Anda tidak mencetak gol, maka orang lain akan mengkritik Anda,” katanya. “Sangat penting bahwa dia bisa mencetak gol di saat yang sulit bagi Milan.”
Di pihak lain, Jose Altafani dan Maurizio Ganz menilai mantan pemain Genoa dan Padova itu memiliki kemiripan dengan Neymar. Entah karena potongan rambutnya atau performa di lapangan. “Saya menyukai El Shaarawy karena dia sangat pandai dalam urusan mencetak gol,” kata Ganz.
Kini El Shaarawy sudah mencetak sembilan gol dalam 36 pertandingan bersama Milan. Dengan usianya yang masih muda, El Shaarawy bisa diandalkan Milan untuk waktu yang lama dan akan terus berkembang. Semoga saja dia bisa mengikuti jejak para legenda yang telah menyanjungnya.
