KPSI Ngotot Gelar Kongres Sendiri  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 9 Desember 2012 18:49 WIB

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin ((kanan) dan Ketua Umum PSSI versi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) La Nyalla Mattalitti usai mengadakan pertemuan tertutup dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng di Gedung Kemenpora, Jakarta, Rabu (5/12). ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) versi Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) berencana mengadakan kongres sendiri di Hotel Sultan, besok. Mereka tidak akan datang dalam kongres PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dalam waktu yang sama. “Kongres itu saya laksanakan atas nama PSSI,” kata Ketua Umum PSSI versi KPSI, La Nyalla Mattalitti, di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Ahad, 9 Desember 2012.

La Nyalla mengatakan, ia berhak mengatasnamakan PSSI. Sebab, dalam nota kesepahaman yang dibuat di Kuala Lumpur 20 September 2012 lalu, dirinya adalah salah satu dari empat komite eksekutif PSSI yang sudah disepakati untuk kembali. Menurutya, kongres PSSI di Palangkaraya besok tidak sah lantaran tidak melibatkan pemilik suara Kongres Luar Biasa Solo di dalamnya.

La Nyalla menganggap PSSI yang diketuai Djohar Arifin tidak memiliki iktikad baik untuk melakukan verifikasi calon peserta Kongres Palangkaraya besok. Dia menegaskan, verifikasi calon peserta merupakan kesepakatan rapat Komite Bersama 5 Desember 2012 lalu. Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa akan dilaksanakan satu kongres pada 10 Desember 2012 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sebelum kongres dilaksanakan, Komite Bersama harus memverifikasi calon peserta kongres terlebih dulu. "Dengan terpaksa, kami tidak bisa hadir di kongres Palangkaraya," ujarnya.

Adapun Menteri Agung, dalam pernyataannya kepada wartawan, mengatakan bahwa pihaknya tak merestui kongres Palangkaraya besok. Sebab, verifikasi belum dilakukan. Namun, ia juga dengan tegas menyatakan tak akan hadir di kongres PSSI versi KPSI di Hotel Sultan, Jakarta.

Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) pada 20 September 2012 di Kuala Lumpur, Malaysia, membentuk Komite Bersama untuk menyelesaikan kisruh sepak bola nasional. Komite bersama ini terdiri atas dua kubu PSSI yang berseteru, yaitu PSSI yang diketuai Djohar Arifin, serta pengurus PSSI versi Kongres Luar Biasa, La Nyalla Mattalitti. Salah satu bentuk friksi di tubuh PSSI ini adalah adanya dualisme kompetisi sepak bola di Indonesia.

Pada 3 Desember 2012 lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga menerima surat (tertanggal 26 November 2012) dari Sekretaris Jenderal Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Jerome Valcke. Surat itu menyatakan bahwa FIFA tak bisa menerima adanya dua kompetisi tersebut. Jika hingga 10 Desember 2012 tak ada kemajuan yang diharapkan, bunyi surat itu, FIFA akan membawa masalah ini ke rapat Komite Eksekutif FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.

GADI MAKITAN


Berita terkait

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).

Baca Selengkapnya

KAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung  

6 Januari 2017

KAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung  

Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.

Baca Selengkapnya

PSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan  

28 Desember 2016

PSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan  

Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.

Baca Selengkapnya

Protes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya  

26 Desember 2016

Protes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya  

Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.

Baca Selengkapnya

Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85  

11 November 2016

Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85  

Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.

Baca Selengkapnya

Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya

10 November 2016

Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya

Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.

Baca Selengkapnya

Edy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora  

10 November 2016

Edy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora  

Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.

Baca Selengkapnya

Save Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI

10 November 2016

Save Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI

Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.

Baca Selengkapnya

Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020

10 November 2016

Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020

Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.

Baca Selengkapnya

Pendukung Edy Rahmayadi Masih Solid

9 November 2016

Pendukung Edy Rahmayadi Masih Solid

Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.

Baca Selengkapnya