Pesepakbola Chelsea David Luiz menyarangkan gol ke gawang FC Basel dalam laga leg kedua semifinal Liga Eropa di Stamford Bridge, London, Kamis (2/5). Chelsea melangkah ke final Liga Eropa setelah menang 3-1 atas FC Basel. AP/Sang Tan
TEMPO.CO, London - Suporter Chelsea geram bukan main karena mereka hanya dijatah kurang dari 9000 tiket untuk final Liga Eropa di Amsterdam, Belanda. Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) telah menjatah 60 persen dari total tiket kepada "keluarga sepakbola" yang terdiri dari sponsor dan mitra resmi, seperti dikutip Mirror, Jumat, 3 Mei 2013.
Tiket final Liga Eropa antara Chelsea vs Benfica pada 15 Mei mendatang sudah mulai dijual secara online. Kursi paling mahal dihargai 135 poundsterling (Rp 2 juta) dan paling murah 45 poundsterling (Rp 681 ribu) oleh UEFA. Kini UEFA sudah mengantongi 24 ribu poundsterling (Rp 363,6 juta) dari penjualan secara online, hanya 24 jam setelah pasukan Rafa Benitez memastikan diri ke final.
Jatah 8900 tiket itu hampir setengahnya dari jatah tiket yang diterima suporter Chelsea di final Liga Champions musim lalu. Situs resmi Chelsea melabeli kebijakan UEFA itu sebagai putusan "memalukan".
"Jatah ini jelas tidak memadai. Ini konyol dan mengejutkan," tulis Ketua Sementara Chelsea Supporters Trust Tim Rolls di situs resmi klub.
Dipastikan ironi akan terjadi di final Liga Eropa musim ini. Bukan suporter Chelsea dan Benfica yang akan memenuhi stadion Amsterdam Arena pada 15 Mei mendatang. Stadion kebanggaan Ajax Amsterdam itu justru akan dikuasai oleh "keluarga sepak bola" yang berasal dari sponsor dan mitra resmi.
Dari 53 ribu tempat duduk yang tersedia di Amsterdam Arena, 31.800 sudah dijatah untuk "keluarga sepak bola". Sisanya baru menjadi jatah suporter Chelsea dan Benfica, serta awak media dan petugas-petugas stadion yang diperlukan.
Didirikan pada 1905 oleh Henry Augustus Mears, Chelsea FC dijuluki "the Blues," karena menorehkan sejarah gemilang yang dipenuhi dengan prestasi dan tantangan.