Manager Wigan Roberto Martinez menghibur pemainnya James McCarthy setelah kalah dari Arsenal saat Liga Premier Inggris di stadion Emirates (14/5). Wigan terdegradasi karena melorot ke urutan 18 zona Championship. (AP Photo/Alastair Grant)
TEMPO.CO, Jakarta - Sukacita Wigan Athletic hanya bertahan 3 hari. Setelah berhasil menyabet Piala FA Minggu lalu, The Latics harus menerima kenyataan berlaga di Divisi Championship--Divisi II Liga Inggris--mulai musim depan usai kalah 4-1 dari tuan rumah Arsenal, Selasa, 14 Mei 2013, waktu London.
Dua gol Lukas Podolski, dan masing-masing satu dari Theo Walcott dan Aaron Ramsey hanya mampu dibalas oleh sebiji gol Shaun Maloney. Praktis, dengan sisa 1 pertandingan, Wigan sudah tak sanggup mengejar perolehan poin Sunderland. Wigan yang kini berada di urutan 18 tertinggal 4 angka dari Sunderland.
Manajer Wigan Robert Martinez menyatakan timnya tak layak berada di peringkat tiga terbawah. "Saya tidak berpikir Anda mendapatkan banyak manajer yang mengatakan mereka bangga dengan pemain mereka ketika mereka terdegradasi," kata Martinez kepada The Sun, Rabu, 15 Mei 2013.
"Memiliki delapan tahun di tingkat ini luar biasa, kami telah mengalahkan setiap klub papan atas dan finansial kita berada dalam posisi yang kuat," tambah Martinez. "Piala FA merupakan prestasi dan kita tidak akan pernah kalah, itu adalah gelar bergengsi pertama bagi kami tapi itu nyata memalukan terjadi di musim yang sama ketika kami degradasi."
Wigan yang sudah delapan tahun berkiprah di Liga Primer Inggris mendapati kenyataan degradasi di musim ini hanya dalam waktu delapan menit. Sampai menit 62 dalam pertandingan yang dipimpin wasit Mike Dean tersebut, kedudukan masih imbang 1-1. Namun hanya dalam 8 menit, antara menit ke-63 sampai menit ke-71, Arsenal memborong tiga gol.
Ironi memang. Sebuah tim yang tiga hari lalu menjuarai kejuaraan paling tua di Inggris, Piala FA, tiga hari kemudian harus terdegradasi. Namun, hal itu tetap tak mengubah kenyataan kalau Wigan di musim depan menjadi peserta Liga Eropa.