Kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terlihat di Segel di Senayan, Jakarta, (17/5). 14 pengurus provinsi PSSI yang dibekukan olah Ketua Umum PSSI Djohar Arifin menunjukkan perlawanannya dengan menyegel kantor PSSI. Tempo/Seto Wardhana
"Terimakasih ke Polda, karena akhirnya dibuka. Terbukti selama ini penyegelan itu mengganggu kinerja kantor," kata anggota Komite Eksekutif PSSI, Roberto Rouw.
PSSI sempat berencana membuka sendiri segel kantor tersebut andaikata hingga hari ini kepolisian tidak kunjung membuka gembok. "Tapi untuk akhirnya mereka cepat tanggap. Tadinya kami ingin buka sendiri kalau hingga Rabu tidak kunjung dibuka," kata Roberto.
"Tapi meski gembok dibuka, proses hukum yang kami laporkan ke Polda akan tetap berjalan," kata Roberto.
Hal sama ditegaskan anggota Komisi Disiplin PSSI, Muhammad Ma'ruf. "Penggembokan itu bukan urusan organisasi lagi, tapi sudah menjadi pidana umum. Laporan ke polisi akan tetap berjalan," kata Ma'ruf.
Penggembokan tersebut sebelumnya dilakukan 14 pengurus provinsi PSSI dan beberapa mantan anggota komeks PSSI. Mereka kecewa lantaran tidak bisa menemui Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Selain menyegel kantor, saat itu mereka juga melaporkan Djohar ke Polda Metro Jaya atas dasar dugaan pemalsuan dokumen.