TEMPO.CO, Barcelona - Pencetus sepak bola atraktif Barcelona Johan Cruyff menegaskan membangun sebuah tim tidak hanya cukup dengan mendatangkan pemain baru walaupun berkualitas. Legenda Barcelona dan Belanda tersebut menyangsikan kalau Barcelona memang benar-benar butuh sosok pemain seperti Neymar.
"Mari kita lihat apa yang akan terjadi," kata Cruyff seperti dikutip AS, Selasa, 28 Mei 2013. "Apakah dia (Neymar) dibutuhkan? Anda bisa setuju atau tidak dengan pembeliannya. Kita tidak bicara tentang kemampuannya, tentu saja, tapi saya pikir dia hebat. Saya belum pernah melihatnya, tapi jika melihat cara mereka membincangkan Neymar seperti itu, itu karena dia memang hebat."
"Membangun sebuah tim tidak hanya cukup dengan membeli pemain baru. Untunglah Sabtu kemarin (final Liga Champions 2012/13) orang-orang Jerman menunjukkan bagaimana harusnya membentuk sebuah tim," tambah Cruyff.
Cruyff menilai Bayern Munchen dan Borussia Dortmund menjelma jadi tim hebat ketika mereka membangun tim dengan jalan yang tepat. Mayoritas anggota skuad kedua tim berangkat dari hasil akademi atau pemain yang sedari muda bermain untuk klub.
Hanya satu-dua pemain yang benar-benar baru didatangkan seperti Marco Reus di kubu Dortmund. Sedangkan di kubu Munchen ada lebih banyak pemain jadi yang bergabung tapi inti skuad tetap ditopang oleh mantan pemain akademi Munchen seperti Phillip Lahm, Thomas Muller, dan Bastian Schweinsteiger.
"Ketika kita membuat kesalahan, seperti membeli Ibrahimovic, kita sepakat itu sebuah kesalahan dan mencoba memperbaikinya," kata Cruyff.
Bagi Cruyff, cara Barcelona di bawah Pep Guardiola-lah merupakan jalan yang paling tepat untuk membangun sebuah tim. Di masa Pep, Barcelona membentuk inti skuad dari produk La Masia--akademi Barcelona. Otak perintis La Masia, Johan Cruyff, tidak mau nasib Neymar sama seperti Zlatan Ibrahimovic dengan Barcelona empat tahun lalu.
