Pemain Chelsea, Lucas Paizon mengawal seorang anak yang sedang menggiring bola dalam klinik kepelatihan Chelsea-Samsung di Lapangan Hoki Senayan, Jakarta (24/7). TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Penggemar Chelsea di Indonesia akhirnya bisa bernafas lega. Sebab mantan promotor MyEvent melunak soal izin hak guna Stadion Utama Gelora Bung Karno. Mereka mengizinkan stadion tetap bisa digunakan untuk pertandingan Chelsea melawan tim Indonesia All-Stars, Kamis, 25 Juli 2013, pukul 20.30.
Menurut Direktur Operasional MyEvent, Tio Nugroho, keputusan diambil setelah berembuk pada Kamis dini hari. Atau seusai tenggat waktu terakhir yang diberikan kepada BNI terlewati, pukul 00.00. Adapun BNI, kata Tio, hingga batas waktu tetap tidak kunjung menunjukkan itikad baik dengan menjawab tuntutan MyEvent. "Belum ada tanggapan dari mereka. Tapi demi sepak bola nasional, kami tetap membiarkan pertandingan itu berjalan," kata Tio Nugroho.
Tio menyatakan, MyEvent tidak mau persoalan ini menjadi polemik besar, hingga merusak kredibilitas sepak bola Indonesia. Tidak saja di mata Chelsea, bahkan Eropa. Karenanya, ancaman MyEvent yang akan menyiapkan pengamanan agar GBK tidak bisa digunakan oleh pihak lain, jika BNI tidak kunjung menyepakati kompensasi, dibatalkan. Meski akhirnya memberikan izin penggunaan stadion, MyEvent tetap akan menempuh jalur hukum untuk penyelesaian masalah dengan BNI. "Kami sudah menyiapkan pengacara untuk itu," kata Tio.
Sengkarut soal stadion itu bermula ketika BNI mencabut ketetapan MyEvent selaku promotor dan mengalihkannya kepada Ninesports. Pemutusan kerjasama itu terjadi karena BNI menganggap MyEvent tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran.
Masalah menjadi pelik, karena hak penggunaan GBK dimiliki oleh MyEvent. Mereka pun menolak menyerahkan hak penggunaan stadion terbesar di Indonesia itu bila BNI tidak mau membayar kompensasi: biaya operasional yang telah dikeluarkan MyEvent sejak Januari 2013. Berapa nilai kompensasi yang harus dibayarkan, MyEvent enggan memerinci.
Didirikan pada 1905 oleh Henry Augustus Mears, Chelsea FC dijuluki "the Blues," karena menorehkan sejarah gemilang yang dipenuhi dengan prestasi dan tantangan.