TEMPO.CO, Jakarta-Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan membentuk sebuah badan lisensi yang bertanggung jawab melaksanakan semua proses standardisasi dan lisensi klub yang akan berpartisipasi dalam kompetisi sepak bola 2014. "Badan lisensi akan diisi oleh orang-orang yang kompeten dalam hal standardisasi klub," papar Sekjen PSSI Joko Driyono di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2013.

Menurut Joko, para pengurus badan lisensi itu harus menguasai lima aspek standardisasi klub, yaitu pembinaan pada semua tingkatan usia, infrastruktur, manajemen dan administrasi, hukum, serta finansial.

Selain membentuk badan lisensi, PSSI juga akan membentuk badan banding terkait proses lisensi itu. Badan banding ini berfungsi menampung keberatan klub-klub yang merasa keputusan badan lisensi tidak adil.

Joko mengatakan, badan lisensi itu akan mulai bertugas pada Oktober, setelah regulasi berkaitan dengan lisensi klub itu rampung September. Joko menargetkan, Desember 2013 sudah ada daftar klub yang akan mengikuti kompetisi sepak bola 2014, yang rencananya akan diberi nama Liga Super Indonesia (LSI).

Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam proses lisensi ini, kata Joko, adalah membuat klub semakin stabil secara finansial sehingga bisa berkompetisi secara sehat. "Terus terang, sejak dua tahun lalu klub-klub kita dililit kesulitan finansial, terutama untuk menyelesaikan tunggakkan gaji pemain," ujar Joko.

Kompetisi sepak bola hasil penyatuan Liga Super dan Liga Prima Indonesia dijadwalkan berlansung mulai Januari 2014. Menurut Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono, jadwal kompetisi mendatang akan banyak terpotong berbagai kegiatan besar tahun depan.

Berdasarkan keputusan Kongres Luar Biasa PSSI di Jakarta, 17 Maret 2013 lalu, peserta kompetisi 2014 sebanyak 22 klub, terdiri dari 18 klub ISL dan 4 klub IPL. Untuk memastikan klub-klub mana saja yang berhak ikut, kata Joko, PSSI akan melakukan sistem lisensi klub.


GADI MAKITAN