TEMPO.CO, Malang-Pemerintah Kota Malang mendorong pengelolaan klub Persema Malang diserahkan ke Pengurus Cabang PSSI Kota Malang agar tetap bertahan setelah manajemen resmi membubarkan tim Persema kemarin.
Wakil Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan manajemen Persema memang harus bersikap realistis. PSSI pusat mustahil mencabut sanksi turun kasta ke Divisi Tiga dan musim depan efektif kompetisi Liga Prima Indonesia yang diikuti Persema dibubarkan.
Setelah turun ke kasta amatir, Persema akan dikelola sebagai pusat pembinaan atlet sepak bola Kota Malang. “Kami rasa sekarang waktunya Persema dikelola PSSI agar punya waktu cukup untuk persiapan bermain di Divisi Tiga,” kata Sutiaji, Selasa, 24 September 2013.
Sutiaji mengingatkan agar manajemen tetap bekerja profesional meski Persema jadi tim amatir sehingga nantinya mampu ‘menjual’ pemain-pemain muda berkualitas ke klub-klub profesional. Program pembinaan pemain muda sejalan dengan program PSSI Kota Malang yang rutin menggelar kompetisi internal mulai divisi tiga sampai divisi utam.
Sekretaris PSSI Kota Malang Haris Tofly sepaham dengan pendapat Sutiaji. Ia menegaskan, PSSI sangat siap mengelola Persema. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, PSSI merasa harus bertanggung jawab mengurusi Persema bila nanti diserahkan ke PSSI yang saat ini fokus membina atlet-atlet sepak bola belia.
Sudah jamak diketahui, Persema dihukum PSSI era Nurdin Halid ke liga amatir gara-gara bersama Persebaya 1927, Persibo Bojonegoro, dan PSM Makassar hijrah dari kompetisi Liga Super Indonesia ke LPI pada 2010. Hukuman diberikan PSSI dalam kongres di Bali pada 2011.
Sanksi itu belum dicabut hingga Kongres Luar Biasa PSSI di Jakarta, 17 Maret 2013 lalu. Nasib mereka pun tak dibahas dalam Rapat Tahunan PSSI di Surabaya pada 17 Juni 2013. Hanya PSM yang bernasib mujur karena bebas dari sanksi turun ke kasta amatir.
Sanksi itu berdampak buruk. Kantong Persema makin cekak, terlebih setelah sponsor produk minuman dari Jerman mengundurkan diri. Hampir semua pemain senior, seperti Bima Sakti dan Irfan Bachdim, hengkang. Jadwal latihan amburadul, prestasi di LPI pun jelek.