Anggota tim nasional Indonesia U-19. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Gelar Piala Federasi Sepak bola Asia Tenggara (AFF) yang diraih di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu membuat para pemain tim nasional Indonesia di bawah usia 19 tahun kini lebih percaya diri.
"Sambutan ketika pulang kampung berbeda," kata Dinan Yahdian Javier, salah seorang pemain, di Hotel Sultan Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2013. Sambutan meriah dari masyarakat itu membuat pemain asal Yogyakarta ini mengaku tak lagi minder dalam kehidupan sosial. "Sekarang saya merasa lebih dihargai."
Dinan tampil menawan selama putaran final Piala AFF U-19. Aksi dan gocekan pemain gelandang yang sempat mencicipi akademi sepak bola di Uruguay ini memang ciamik. Meski banyak dipuji, ia mengaku tetap rendah hati. "Tidak mengubah saya menjadi sombong," katanya.
Tidak berbeda dengan Dinan, hal sama disampaikan Paulo Oktavianus Sitanggang. Pemain 17 tahun itu merasa lebih dihargai usai membawa timnas menjuarai Piala AFF. "Sekarang, tinggal bagaimana saya membalas penghargaan orang-orang kepada saya," ujar Paulo.
Penggemar sepak bola memang memberi perhatian besar kepada tim asuhan Indra Syafri tersebut. Pasalnya, gelar juara yang mereka berikan adalah yang pertama dalam 22 tahun terakhir. Gelar terakhir yang dipersembahkan cabang sepak bola adalah medali emas Sea Games Manila pada 1991.
Pelatih kepala timnas U-19 Indra Syafri memaklumi perhatian yang besar kepada anak asuhnya. Perhatian dan dukungan yang besar saat ini, kata Indra, bagian dari proses mematangkan para pemain. "Dan saya yang bertugas menyiapkan (kematangan) mereka," kata Indra.