Pesepak bola timnas Indonesia melakukan sujud syukur usai kalahkan Timnas Timor Leste dalam laga semifinal AFF U-19 Championship 2013 di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, (20/9). Indonesia menang 2-0. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Bermain dengan jadwal yang padat pada babak kualifikasi Piala Asia 2014 membuat pelatih tim nasional Indonesia usia di bawah 19 tahun (U-19)harus pintar-pintar mengatur siasat. Selain melakukan rotasi pemain untuk menjaga kebugaran, mereka juga mulai mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satunya dengan terapi air.
"Namanya hydro-massage," kata fisioterapis timnas U-19, Aditya Prameswara. Sesuai namanya, terapi itu memang menggunakan media air. Para pemain direndam dalam bak yang diisi air dingin bercampur es. "Tujuannya agar keletihan otot dan memar bisa segera pulih," kata Aditya lagi.
Pada Kamis pagi, 3 Oktober 2013,seusai menjalani sesi latihan yang cukup berat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, para pemain timnas U-19 menjalani terapi tersebut di Hotel Sultan. Mereka secara bergantian masuk ke dalam empat tong yang telah diisi air yang dicampur es batu. "(Hal) itu mereka lakukan setiap hari," kata asisten pelatih Eko Purjianto.
Terapi itu terlihat menjadi momen para pemain melepas penat. Sembari menunggu rekan-rekannya yang tengah menjalani terapi, para pemain lain berenang di kolam yang berada tidak jauh dari tong tersebut. Mereka tertawa, bercanda, dan bercengkerama. Dialek beberapa bahasa daerah terdengar dilafalkan pemain yang berasal dari daerah yang sama. "Model (terapi) ini cukup membantu pemulihan fisik, seperti pada Piala AFF lalu," kata Eko.
Pada Piala AFF lalu, Evan Dimas cs memang menjalani jadwal padat. Mereka bermain dengan hanya istirahat sehari antarpertandingan. Kepadatan serupa akan mereka jalani pada kualifikasi Piala Asia nanti.
Seusai laga perdana melawan Laos pada 8 Oktober, dua hari kemudian mereka menantang Filipina. Kemudian pada 12 Oktober, timnas akan menghadapi tim kuat Korea Selatan.